DKI Koordinasikan Penanganan Warga Bantar Gebang
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akan berkoordinasi dengan Wali Kota Bekasi, Rachmat Effendi untuk memberikan pengertian kepada warga di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Masih ada satu dua warga, kan wali kota yang bantu. Jadi saya sudah bilang ke wali kota, pak ini kan wilayah bapak, bapak juga butuh pakai tempat ini nanti
"Masih ada satu dua warga, kan wali kota yang bantu. Jadi saya sudah bilang ke wali kota, pak ini kan wilayah bapak, bapak juga butuh pakai tempat ini nanti," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/7).
Menurut Basuki jika Intermediate Treatmen
t Facilities (ITF) di dalam kota telah dibangun, maka sampah DKI tak lagi dibuang ke TPST Bantar Gebang.TPST Bantar Gebang Bisa Terima Sampah Bekasi"Jadi nanti Bantar Gebang bisa dipakai Bekasi juga untuk incinerator disana, asal bapak (wali kota) bantu saja," ucapnya.
Setelah mengambil alih pengelolaan TPST Bantar Gebang, Pemprov DKI Jakarta telah menaikan besaran nilai bantuan dan jumlah penerima program pemberdayaan masyarakat (community development) kepada warga di sekitar TPST Bantar Gebang, Bekasi.
Sebelumnya penerima program ini hanya 15 ribu Kepala Keluarga (KK) dengan besaran Rp 300 ribu per tiga bulan. Kemudian naik menjadi sebanyak 18 ribu KK dengan besaran Rp 500 ribu per tiga bulan.
Selain itu, pemulung yang ada di di TPST Bantar Gebang akan diberikan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Saat ini Dinas Kebersihan DKI Jakarta masih mendata jumlah pemulung yang ada.