Perkulakan Kramatjati akan Diterapkan Transaksi Non Tunai
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerapkan transaksi non tunai di perkulakan Pasar Kramatjati nantinya. Sehingga untuk transaksi di sana, pedagang harus memiliki rekenin bank.
Saya minta semua harus non tunai. Saya ingin tahu siapa yang beli, dia jualnya berapa, arus kasnya berapa
"Saya minta semua harus non tunai. Saya ingin tahu siapa yang beli, dia jualnya berapa, arus kasnya berapa," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Jalan Cikini Raya, Rabu (24/8).
Basuki mengatakan, dengan cara itu pihaknya bisa mengetahui arus kas pedagang. Sehingga memudahkan untuk pemberian kredit kepada pedagang. "Itu supaya saya bisa kasih dia kredit juga," ujarnya.
Perkulakan Kramat Jati Untuk Tekan Inflasi (Gabung)Basuki yakin dengan dibangunnya perkulakan ini akan membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah. Bahkan produsen besar akan ikut bergabung untuk distribusi produknya mel
alui perkulakan ini."Kalau kamu sudah punya perkulakan, semua produsen yang besar-besar, pasarnya itu akan minta tolong anda, karena anda yang bisa memutuskan," ucapnya.
Dirinya berani untuk membangun pusat perkulakan, karena memiliki puluhan ribu pedagang di bawah PD Pasar Jaya. Semua pedagang diarahkan untuk membeli barang dagangan melalui perkulakan tersebut.
"Kami berani, karena kami punya pedagang puluhan ribu. Mana ada distributor yang berani jamin beli dari produsen tanpa ada kepastian orang mau beli. Kalau kami punya. Makanya saya mau konglomerasi ini kami pakai untuk mendukung UMKM," tandasnya.
Perkulakan yang dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta juga ditargetkan bisa menekan inflasi, dengan cara menjual sembako semurah mungkin tanpa menekan petani.