Basuki Apresiasi Ujicoba ERP
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memberikan apresiasi atas pelaksanaan uji coba jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) yang dilakukan pada Selasa (15/7) kemarin. Selanjutnya Pemprov DKI Jakarta akan menyiapkan fasilitas pendukung, seperti bus tingkat gratis.
Kita mau ada ERP, sebagai kompensasi kan bukan mau uang sebetulnya, tapi cuma mau atur volume kendaraan. Makanya kami akan memberikan bus tingkat gratis tiap 10 menit lewat
"Sudah dilaporkan pada saya tadi pagi, bahwa sudah bagus bisa mendeteksi kendaraan yang lewat berapa. Ini sudah bagus banget," kata Basuki di Balaikota, Rabu (16/7).
Dikatakan Basuki, pihaknya akan segera mengusulkan kepada DPRD DKI Jakarta untuk pembelian bus tingkat. Bus tersebut akan digunakan sebagai fasilitas penunjang dengan penerapan ERP ini. "Kita mau usulkan untuk beli bus tingkat gratis, karena nanti saya ingin ERP diterapkan, motor tidak bisa lewat," ujar mantan anggota DPRD Belitung Timur ini.
Gerbang ERP Masuki Tahap Tes TanahMenurut Ahok, sapaan akrabnya, penerapan jalan berbayar ini tujuan utamanya bukanlah untuk mendapatkan uang. Melainkan untuk mengurai kendaraan, dengan cara mengatur volume kendaraan di ruas jalan tertentu. "Kita mau ada ERP, sebagai kompensasi kan bukan mau uang sebetulnya, tapi cuma mau atur volume kendaraan. Makanya kami akan memberikan bus tingkat gratis tiap 10 menit lewat," janjinya.
Rencananya Pemprov DKI akan membeli sebanyak 50 bus tingkat untuk bisa mengakomodir pengendara yang beralih ke angkutan umum. Pembelian bus akan dilakukan melalui e-catalog. "Jadi kalau Anda merasa mahal, ya kamu parkir mobil kamu. Kita sudah kasihkan bus tingkat," katanya.
Untuk tarif ERP sendiri, Pemprov DKI masih belum menentukannya. Diperkirakan tarifnya mencapai RP 30 ribu hingga Rp 100 ribu. Hal itu dilakukan agar pengendara yang melintas merasa terbebani dan beralih ke angkutan umum.
Dengan sistem ERP ini, lanjut Ahok, pengendara tidak bisa bermain curang. Pasalnya akan ada 40 gerbang ERP yang dipasang untuk menangkap kendaraan yang masuk dari sisi tengah. Bagi kendaraan yang tidak memiliki perangkat On Board Unit (OBU) dan nekat masuk ke jalur ERP maka akan dikenakan sanksi tilang hingga pemblokiran STNK.
Direktur Marketing PT Alitha Praya Mitra yang merupakan partner lokal dari Kapsch AG Swedia, selaku pelaksana teknis uji coba ERP di Jl Sudirman, Nia Djamhur mengatakan, dalam pelaksanaan uji coba pada hari pertama adalah untuk mengetahui koneksi gantry (gate entry) dengan back end system (sistem terakhir) dapat terintegrasi dengan OBU yang terpasang di kendaraan bermotor.
Menurut Nia selama ujicoba dilakukan sistem tersebut mampu menangkap bentuk kendaraan, plat number dan OBU dari kendaraan yang melintasi gantry ERP. "Semuanya berjalan dengan baik. Bentuk kendaraan, plat number dan OBU dapat dicapture dengan baik. Alhamdulillah uji coba berhasil dijalankan," ujarnya.
Namun, diakui Nia, masih banyak kekurangan yang ditemukan saat uji coba kemarin. Salah satunya adalah gambar yang diterima di ruang kontrol masih kurang bersih. Tidak hanya itu, sistem dan kamera juga masih belum bisa membaca atau menangkap plat number atau plat nomor kendaraan. Karena, sudah banyak plat nomor kendaraan yang dimodifikasi pemilik kendaraan, atau sengaja dibengkokkan dan lain sebagainya.
"Plat nomor kendaraan kan dicatat otomatis. Tidak ada yang manual. Yang harus dilakukan bagaimana plat nomor kendaraan itu terekam dengan jelas. Itu tantangannya. Karena banyak yang dimodifikasi, dibengkokkan. Kondisi ini sangat disadari oleh dinas dan polisi. Plat nomor macam-macam modelnya," paparnya.