Nilai Ekspor Produk DKI Juli Capai US$ 695 Juta
Nilai ekspor produk-produk DKI Jakarta bulan Juli 2016 mencapai US$ 695,71 juta. Angka ini menurun 36,21 persen dari nilai ekspor Juni 2016 yang mencapai US$ 1.090,59 juta.
Pada bulan Juli 2016, kontribusi nilai ekspor produk-produk DKI Jakarta terhadap total nilai ekspor yang melalui DKI Jakarta mencapai 24,99 persen, naik 0,34 poin dari kontribusi bulan sebelumnya yang mencapai 24,65 persen
"Pada bulan Juli 2016, kontribusi nilai ekspor produk-produk DKI Jakarta terhadap total nilai ekspor yang melalui DKI Jakarta mencapai 24,99 persen, naik 0,34 poin dari kontribusi bulan sebelumnya yang mencapai 24,65 persen," kata Syech Suhaimi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Jumat (2/9).
Ia menambahkan, pasar utama ekspor produk DKI Jakarta untuk bulan Juli adalah kawasan ASEAN 53,31 persen. Ini meningkat 15,12 poin dari market share kawasan ASEAN bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 38,19 persen.
Basuki Minta BPS Ubah Pola Pendataan Warga Miskin"Tetapi lebih rendah 9,06 poin dari bulan Juni 2016 yang mencapai 44,25 persen," ujarnya.
Sedangkan, nilai impor melalui DKI Jakarta bulan Juli 2016 mencapai US$ 4.563,26 juta
, menurun 28,21 persen dari nilai impor bulan Juni 2016, dan lebih rendah 3,82 persen dibandingkan Juli 2015.Hal ini sejalan dengan impor nasional bulan Juli 2016 yang mengalami penurunan sebesar 26,28 persen dibandingkan Juni 2016, tetapi lebih rendah 11,56 persen dari bulan Juli 2015.
"Berdasarkan golongan penggunaan barang atau Broad Economic Category, nilai impor bulan Januari-Juli 2016 mengalami peningkatan untuk golongan penggunaan barang konsumsi yaitu 17,64 persen," tuturnya.
Sedangkan golongan penggunaan barang bahan baku dan penolong dan barang modal mengalami penurunan yaitu 3,04 persen dan 17,72 persen. "Dari ketiga jenis golongan tersebut, proporsi terbesar adalah nilai impor bahan baku dan penolong sebesar 69,49 persen," tandasnya.