Pemotongan Hewan Kurban di Sekolah akan Diawasi
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan pemotongan hewan kurban di sekolah harus diawasi. Mengingat darah hewan kurban setelah dipotong rentan dengan penyakit, jadi harus dikelola dengan benar.
Harusnya sih ngga boleh, cuma orang memaksa. Tapi kami akan turunkan petugas untuk mengawasi
"Harusnya sih ngga boleh, cuma orang memaksa. Tapi kami akan turunkan petugas untuk mengawasi," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (6/9).
Basuki menilai sebaiknya pemotongan hewan kurban dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Pemotongan hewan dilakukan oleh orang profesional sehingga bisa mengurangi risiko tertularnya penyakit.
114 Sampel Darah Hewan Kurban Negatif Penyakit"Harusnya itu darah nggak boleh dicurahkan ke tanah takut anak sekolah kena penyakit, kan kasihan," ujarnya.
Pihaknya telah meminta kepada Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) untuk terus memeriksa hewan kurban yang masuk ke Jakarta. Tujuannya untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi warga Jakarta.
"Kami sudah temukan beberapa hewan yang ada penyakit kan, makanya kami periksa semuanya," tandasnya.
Dinas KPKP sendiri akan mengerahkan sebanyak 808 petugas saat pemotongan hewan kurban. Petugas akan melakukan pemeriksaan hewan kurban yang telah dipotong. Jika ada yang tidak layak akan langsung dimusnahkan.