Distribusi Pangan Pengaruhi Nilai Inflasi DKI
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menugaskan tiga BUMD khusus dibidang pangan untuk menjaga stabilitas harga. Hasilnya inflasi di Ibukota bisa terjaga secara stabil.
Secara logika, jika pertumbuhan ekonomi tinggi pasti akan diikuti inflasi cukup tinggi. Tapi Jakarta pertumbuhan ekonomi diatas nasional, karena pendistribusian sudah baik
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, saat ini fungsi ketiga BUMD, yakni PD Pasar Jaya, PT Tjipinang Food Station, dan PD Dharma Jaya berjalan dengan baik. Nilai inflasi Jakarta bisa berada di bawah angka nasional.
"Inflasi kami mau selalu di bawah nasional. Padahal kalau secara logika, jika pertumbuhan ekonomi tinggi pasti akan diikuti inflasi cukup tinggi. Tapi Jakarta pertumbuhan eko
nomi diatas nasional, karena pendistribusian sudah baik," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/10).DKI akan Usulkan Formula Khusus Penghitungan UMPPihaknya juga tengah membangun pusat perkulakan di Pasar Kramat Jati. Tujuannya untuk memotong distribusi pangan kepada masyarakat. Sehingga harga bahan pangan bisa lebih murah.
"Nah kalau nanti Februari saya resmikan perkulakan, yang di Kramat Jati, maka fungsi distribusi DKI akan lebih baik lagi. Karena kami potong kompas, langsung ke produsen," ujarnya.
Basuki menambahkan langkah ini juga berpengaruh pada nilai Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI. Karena penghitungganya menggunakan nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Dimana nilainya tidak terlalu tinggi karena disubsidi dari berbagai bidang.
"Makanya nggak usah heran, UMP DKI lebih murah dari pada Bekasi, karena kami gunakan survei KHL. Misalnya di transport kami subsidi, rusun juga disubsidi. Itu berpengaruh pada KHL," tandasya.