You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Pilkada Tak Berdampak Signifikan pada Perekonomian DKI
.
photo Erna Martiyanti - Beritajakarta.id

Pilkada Tak Berdampak Signifikan pada Perekonomian DKI

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2017 tidak akan berdampak signifikan dengan perekonomian DKI Jakarta. Melihat dari nilai transaksi yang dikeluarkan selama Pilkada di DKI terpaut jauh dengan transaksi perekonomian di Ibukota setiap harinya.

Ekspektasi kami dampak ekonomi akan meningkat. Tapi dari beberapa simulasi yang dilakukan ternyata tidak akan berpengaruh banyak

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Fadjar Majardi mengatakan, total nilai transaksi selama Pilkada 2017 diperkirakan hanya sebesar Rp 1,1 triliun saja. Sementara aktivitas ekonomi di Jakarta bisa mencapai Rp 6 triliun per harinya.

"Ekspektasi kami dampak ekonomi akan meningkat. Tapi dari beberapa simulasi yang dilakukan ternyata tidak akan berpengaruh banyak. Karena nilai transaksinya hanya kecil," kata Fadjar, di Kepulauan Seribu, Senin (14/11).

Plt Gubernur Ingatkan Kembali PNS Jaga Netralitas

Fadjar mencatat nilai transaksi di Jakarta selama satu tahun bisa mencapai Rp 2.190 triliun. Sementara pelaksanaan Pilkada hanya berjalan selama tiga bulan saja.

"Jika dibandingkan transaksi tiga bulan di DKI bisa mencapai Rp 500 triliun lebih, sementara Pilkada hanya Rp 1,1 triliun saja, perbandingannya jauh. Jadi dampaknya kecil," ucapnya.

Dia menambahkan sedikitnya nilai transaksi Pilkada ini salah satunya karena adanya aturan baru. Dimana setiap pasangan calon tidak dibebankan sepenuhnya untuk membuat alat peraga kampanye. Sebagian dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sementara alat peraga yang dibuat oleh pasangan calon dibatasi.

Faktor lainnya yang juga mempengaruhi adalah kampanye lebih banyak dilakukan melalui media sosial (medsos). Dengan cara tersebut pasangan calon tidak perlu lagi mengeluarkan banyak anggaran. "Ini juga merupakan dampak dari teknologi, penggunaan media sosial lebih banyak," tandasnya.

Selain itu, Fadjar menambahkan Pilkada di DKI ini juga berbeda dengan daerah lainnya. Karena di Jakarta hanya memilih gubernur dan wakil gubernur saja. Sementara wali kota dan bupati ditunjuk langsung oleh gubernur terpilih nantinya.

"Itu juga menjadi faktor, Pilkadanya hanya memilih gubernur dan wakilnya saja. Jadi pelaksanaannya pun sedikit, berbeda dengan daerah lainnya dalam Pilkada serentak ini," ucapnya.

Sementara itu, jika dilihat secara nasional pelaksanaan Pilkada serentak 2017 yang diikuti oleh 101 daerah bisa menyumbang perekonomian hingga 0,1 persen saja. "Kalau secara nasional masih ada pengaruh yakni peningkatan 0,1 persen," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pendaftaran Anggota KI DKI 2025-2029 Dimulai 25 Juli

    access_time16-07-2025 remove_red_eye3521 personFolmer
  2. Tim Sepak Bola U-12 DKI Wakili Indonesia Berlaga di Dana Cup Denmark

    access_time16-07-2025 remove_red_eye1399 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. MRT Jakarta Kaji Perluas Rute ke Tangerang Selatan

    access_time13-07-2025 remove_red_eye1199 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. JPO di Jalan Otista Direvitalisasi, Rekayasa Lalin Dimulai 20 Juli

    access_time17-07-2025 remove_red_eye930 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Jakarta Fair 2025 Sukses Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    access_time14-07-2025 remove_red_eye920 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik