Proyek Sodetan Ciliwung Molor
Proyek sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) yang terletak di Jl Otista III, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, akhirnya molor. Awalnya, proyek tersebut ditargetkan rampung pada 10 Agustus. Namun karena banyak kendala di lapangan, proyek diperkirakan baru rampung pada September mendatang.
Warga di sekitar proyek merasa terganggu makanya kita tidak bisa bekerja 2 shift, yakni shift pagi dan shift malam. Dampaknya ya seperti sekarang ini, proyek tidak bisa selesai tepat waktu
Manajer Proyek PT Wijaya Karya (Wika), Ismu Sutopo, mengatakan, molornya pengerjaan proyek dikarenakan adanya protes dari warga. Warga merasa terganggu jika proyek dikerjakan hingga 24 jam setiap harinya. Sehingga pihaknya hanya mengerjakan proyek dari pukul 08.00 - 22.00. Bahkan terkadang hanya sampai pukul 20.00.
"Warga di sekitar proyek merasa terganggu makanya kita tidak bisa bekerja 2 shift, yakni shift pagi dan malam. Dampaknya ya seperti sekarang ini, proyek tidak bisa selesai tepat waktu," ujar Ismu, Kamis (7/8).
98 Bidang Tanah untuk Sodetan Ciliwung Segera DibebaskanSelain protes warga, kata Ismu, kendala lain yang dihadapi yaitu lambannya pemindahan jaringan utilitas dari para pemiliknya. Diketahui di sepanjang lahan yang terkena sodetan, banyak jaringan utilitas, mulai dari kabel fiber optik, pipa PDAM, kabel telepon, hingga kabel lisrik milik PT PLN.
Saat ini, PT Wika masih melakukan penyelesaian pembuatan arriving shaft atau lubang pertemuan dua mata bor. Yakni mata bor dari sisi inlet dan outlet atau saluran masuk dan keluar. Sejauh ini proses pengerjaannya sudah mencapai 80 persen.
Proyek sodetan ini untuk kedalaman lubang mata bor sedalam 12 meter, dengan diameter pipa luar 4 meter dan pipa dalam 3,5 meter. Adapun panjang sodetan dari Ciliwung menuju KBT ini mencapai 1,27 kilometer. Kedalaman pipa sodetan antara 14 meter hingga 12 meter dengan posisi melandai.