You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
perawatan patung dirgantara
perawatan patung dirgantara .
photo Agustinus Yossy - Beritajakarta.id

2 Patung Cagar Budaya di Ibu Kota Dibersihkan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta kembali akan melakukan korservasi atau pembersihan dua bangunan cagar budaya di ibu kota. Kedua cagar budaya yang akan dibersihkan yakni Patung Dirgantara atau yang lebih dikenal dengan sebutan Patung Pancoran dan Patung Diponegoro di Menteng, Jakarta Pusat.

Sebelum konservasi, kami telah mengobservasi kedua patung tersebut pada Juni lalu

Pengerjaan konservasi Patung Dirgantara telah dimulai sejak Senin (11/8) kemarin hingga 19 September mendatang. Sementara untuk konservasi Patung Diponegoro, akan dilaksanakan pada 17 September hingga 2 Oktober mendatang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Balai Konservasi Disparbud DKI Jakarta, Eni Prihantini mengatakan, total jumlah patung yang menjadi bangunan cagar budaya di Jakarta tercatat sebanyak 22 patung.

Sanggar Betawi Butuh Bantuan Pemprov DKI

Pembersihan atau konservasi patung telah dimulai sejak tahun lalu. Ada sebanyak lima patung yang telah dibersihkan pada tahun 2013. Lalu pada tahun ini, pihaknya akan membersihkan dua patung.

“Tugas kami yakni mengkonsevasi Patung Dirgantara dan Patung Diponegoro yang merupakan cagar budaya. Sebanyak 5 patung yang merupakan cagar budaya juga telah dibersihkan pada 2013," ujar Eni di Balaikota, Selasa (12/8).

Patung Dirgantara, kata Eni, sejak dibangun pada 1964 silam belum pernah dibersihkan. "Kondisinya saat ini sudah kronis sehingga mempengaruhi daya tahan patung tersebut," jelasnya.

Sedangkan untuk Patung Diponegoro yang dibangun pada tahun 1965, pernah dikonservasi pada tahun 2007 lalu. “Sebelum konservasi, kami telah mengobservasi kedua patung tersebut pada Juni lalu. Hasilnya, kami mendiagnosa kondisi kedua patung itu sudah kronis sehingga perlu dibersihkan secepatnya," tuturnya.

Menurutnya, kondisi kedua patung saat ini terlihat kusam dan kotor. Sebagian permukaan patung mengalami keausan, teroksidasi, terkorosi sebagai akibat adanya penggaraman. Terutama yang disebabkan garam khlorida.

Kondisi tersebut disebabkan keberadaannya yang terletak di ruang publik terbuka secara langsung sehingga terpengaruh berbagai faktor lingkungan yang fluktuatif dan terpolusi zat-zat polutan yang bersifat korosif.

“Dudukan Patung Dirgantara yang terbuat dari cor beton bertulang juga banyak mengalami pertumbuhan ganggang berwarna kehitam-hitaman dari family Cyanophyeceae (blue green algae),” ungkapnya.

Melihat kondisi itu, tambah Eni, pihaknya wajib melakukan perawatan secara periodik untuk menjaga kelestarian kedua patung tersebut.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pendaftaran Anggota KI DKI 2025-2029 Dimulai 25 Juli

    access_time16-07-2025 remove_red_eye3639 personFolmer
  2. Tim Sepak Bola U-12 DKI Wakili Indonesia Berlaga di Dana Cup Denmark

    access_time16-07-2025 remove_red_eye1490 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. MRT Jakarta Kaji Perluas Rute ke Tangerang Selatan

    access_time13-07-2025 remove_red_eye1209 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. JPO di Jalan Otista Direvitalisasi, Rekayasa Lalin Dimulai 20 Juli

    access_time17-07-2025 remove_red_eye953 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Jakarta Fair 2025 Sukses Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    access_time14-07-2025 remove_red_eye931 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik