Pengeboran Jalur Bawah Tanah MRT Selesai
Pengeboran untuk jalur bawah tanah Mass Rapid Transit (MRT) sudah selesai. Ini menandakan pengerjaan pada struktur bawah tanah MRT sudah mencapai 80 persen.
Total terowongan yang dikerjakan sampai dengan 2.600 meter dan memiliki diameter 6,69 meter
Penyelesaian tahap pengeboran ini disaksikan langsung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bersama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Terowongan yang dibuat menggunakan Tunnel Boring Machine (TBM)
Antareja 1, Antareja 2, Mustikabumi 1 dan Mustikabumi 2 sudah mencapai titik temu di Stasiun Setiabudi, Jakarta Selatan.NJOP Bangunan di Jalur MRT akan Dinaikan 30 PersenBor Antareja 1 dan 2 dioperasikan sejak September 2015, dari arah Patung Pemuda ke Setiabudi. Sedangkan, bor Mustikabumi 1 dan 2 mengebor dari arah Bundaran HI menuju Setiabudi sejak awal Maret 2016.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P Syahbandar mengatakan, keempat bor bekerja selama 24 jam, kecuali pada hari Minggu.
"Total terowongan yang dikerjakan sampai dengan 2.600 meter dan memiliki diameter 6,69 meter," terang William, Kamis (23/2).
Ia menambahkan, Stasiun Setiabudi berada persis setelah Halte Dukuh Atas. Nantinya, di kawasan itu akan saling terintegrasi berbagai moda transportasi, mulai dari MRT, bus Transjakarta, Light Rail Transit (LRT) hingga Kereta Rel Listrik (KRL).
"Semua stasiun MRT akan dibuat ramah difabel dan dilengkapi eskalator maupun elevator," urainya.
Dijelaskan William, untuk konstruksi layang sudah mencapai 65 persen. Pada fase pertama jalur yang dibangun sepanjang 16 kilometer, dari Lebak Bulus menuju Bundaran HI.
"Jika MRT sudah beroperasi, Lebak Bulus-Bundaran HI dapat ditempuh hanya dalam 30 menit. Sementara, jarak antar kereta hanya 5 menit," tandasnya.
Untuk diketahui, fase pertama mega proyek MRT ditargetkan rampung dan beroperasi Maret 2019. Kemudian, fase kedua Bundaran HI-Ancol Timur sepanjang 13,5 kilometer akan dimulai pembangunannya tahun 2019 dan ditargetkan beroperasi pada 2021.