You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
pmks dipulangkan
.
photo doc - Beritajakarta.id

150 PMKS Dipulangkan ke Daerah Asal

Dinas Sosial DKI Jakarta kembali memulangkan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ke daerah asalnya masing-masing, Jumat (15/8). Para PMKS ini dipulangkan lantaran tidak memiliki keterampilan dan terjaring razia pada Ramadhan lalu.

Anak saya masih pada kecil, tentu mereka butuh makan. Makanya terpaksa saya mengamen. Sebetulnya saya kapok juga masuk pant i

Sunitra (39), salah satu PMKS yang dipulangkan mengaku nekat menjadi pengamen untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya bersama tiga anaknya. Terlebih, dirinya sudah berpisah dengan sang suami sejak tiga tahun lalu.

Meresahkan, PMKS Mabuk Dirazia

Sunitra bersama ratusan PMKS lainnya dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing dari Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya II Ceger, Cipayung. Para PMKS ini kebanyakan dipulangkan ke sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Sunitra sendiri terjaring razia yang digelar Satpol PP di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Karena terjaring saat Ramadhan lalu, Sunitra pun akhirnya harus rela berlebaran di panti. "Anak saya masih pada kecil, tentu mereka butuh makan. Makanya terpaksa saya mengamen. Sebetulnya saya kapok juga masuk panti," ujar Sunitra, Jumat (15/8).

Kasie Rehabilitasi Tuna Sosial, Dinas Sosial DKI Jakarta, Prayitno mengatakan, hari ini ada 150 PMKS yang dipulangkan ke sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pemulangan para PMKS ini juga untuk mengurangi populasi keberadaan PMKS di ibu kota.

“Dari 150 PMKS yang kita pulangkan, 88 orang kita pulangkan ke Jawa Tengah dan 62 orang lainnya ke Jawa Barat. Pemulangan PMKS ini sebagai upaya DKI mengurangi kaum urban dari luar daerah ke  Jakarta. Sayangnya mereka tak memiliki ketrampilan dan kemampuan sehingga mereka menggelandang dan mengemis,“ kata Prayitno.

Pihaknya, kata Prayitno, akan terus melakukan razia terhadap keberadaan PMKS. Kali ini sasaran utamanya adalah anak-anak punk yang kerap beroperasi di atas angkutan umum dan perempatan jalan.

Keberadaan mereka mulai diresahkan masyarakat, terutama penumpang angkutan umum. Sebab saat mengamen, terkadang mereka meminta uang secara paksa.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1442 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1357 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1276 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1229 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1118 personFolmer