Belum Digaji, Pemain Persitara Tolak Bertanding
Setelah gagal melakoni partai kandang pada Senin (11/8) lalu, Persitara Jakarta Utara kembali gagal menggelar laga kandangnya di Stadion Tugu, Koja, Jumat (15/8). Kali ini, para pemain berjuluk 'Laskar Si Pitung' itu menolak bertanding lantaran gaji mereka belum dibayarkan sejak bulan Mei lalu.
Kemarin kami sudah dijanjikan, kami sudah toleran. Hari ini yang kita minta hanya uang terima kasih. Tapi ternyata manajemen juga tidak menyanggupi
Fathul Adha, kapten Persitara Jakarta Utara mengaku ia dan rekan-rekan setimnya sudah berlaku toleran kepada manajemen klub. "Kemarin kami sudah dijanjikan, kami sudah toleran. Hari ini yang kita minta hanya uang terima kasih. Tapi ternyata manajemen juga tidak menyanggupi," keluh Fathul, Jumat (15/8).
Terlilit Utang, Persitara Gagal Gelar Laga KandangDiungkapkan Fathul, ia dan rekan setimnya di Persitara belum digaji oleh manajemen klub sejak kompetisi digulirkan bulan Mei lalu. Parahnya lagi, saat hari raya Idul Fitri kemarin, para pemain juga tidak mendapatkan tunjangan apapun dari manajemen.
Darwis, Pelatih Perstara Jakarta Utara menuturkan, dirinya tidak bisa memaksa pemain untuk bertanding. Sebab, dirinya memahami kondisi yang dialami oleh para pemainnya.
"Saya meyerahkan sepenuhnya kepada pemain. Wajar bersikap demikian karena memang sejak pertama liga digulirkan, mereka belum pernah menerima haknya," kata Darwis.
Sementara itu, Sekretaris Tim Persitara Jakarta Utara, Roni Wunur mengatakan, dirinya diberikan anggaran Rp 10 juta oleh manajemen. Uang tersebut rencananya akan digunakan membayar hutang sewa stadion sebesar Rp 10.100.000.
"Itu dia, kalau kita bayar lapangan, pemain tidak terima honor. Saat ini Ketua Umum Rizal Hafiz sudah mundur tapi secara legalitas belum diserahkan," katanya.
Secara terpisah, pengelola Stadion Tugu Koja, Sumarno menambahkan, Persitara masih memiliki tunggakan sebesar Rp 10.100.000 pada musim liga 2014. Sedangkan di musim kompetisi tahun 2013 lalu secara keseluruhan memiliki tunggakan Rp 104 juta yang terbagi dalam dua manajemen klub.
"Kalau perintah Kepala UPT, sebelum dilunasi yang tunggakan tahun 2014, kita tidak bisa memberikan izin. Tapi tadi Sekretaris Tim Persitara mengaku akan membayar, maka gembok lapangan kita buka," tandasnya.