Dewan Tinjau Proyek MRT di Lebak Bulus
Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta hari ini meninjau langsung progress pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kita perlu tahu sampai di mana, kapan selesai, dan bagaimana mengenai harga tiketnya
Pantauan Beritajakarta, peninjauan proyek MRT diikuti belasan anggota dewan dari berbagai fraksi. Hadir dalam peninjauan itu, Ketua DPRD, Prasetio Edi Marsudi dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik didampingi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Tuty Kusumawati beserta Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah.
Pada kesempatan itu, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengatakan, peninjauan perlu dilakukan agar legislator memahami sudah sejauh mana pembangunan proyek MRT.
Proyek MRT di Kawasan Haji Nawi Masih Terkendala Lahan"Kita perlu tahu sampai di mana, kapan selesai, dan bagaimana mengenai harga tiketnya," ujarnya di lokasi, Senin (10/7).
Menurut Prasetio, selain untuk mendapat penjelasan lengkap mengenai progress pembangunan MRT, peinjauan ini juga penting untuk menghitung berapa anggaran yang masih dibutuhkan proyek transportasi massal berbasis rel tersebut.
"Penjelasan mengenai infrastruktur juga penting agar kita bisa menyampaikan langsung ke masyarakat ketika ada pertanyaan," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan PT MRT, Tuhiyat menjelaskan, hingga Juni 2017, progress pembangunan infrastruktur MRT telah mencapai 74,89 persen.
"Sampai akhir tahun ini kita targetkan 92 persen dan delapan persen kami lakukan di 2018 sampai pertengahan," sambungnya.
Ia memprediksi, setelah resmi beroperasi, MRT rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) ini akan dipenuhi 173 ribu penumpang setiap harinya.
"Kami optimis dapat memenuhi kebutuhan warga dengan waktu tunggu lima menit di jam kerja," tandasnya.