You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Tentu kita nggak ingin lagi ada bully di jakarta
tidak ada lagi tindakan bully yang dialami siswa di sekolah. .
photo doc - Beritajakarta.id

Gagal Hapus Bully, Guru Kena Sanksi

Banyak korban siswa berjatuhan karena kebrutalan siswa nakal. Agar kasus kekerasan di sekolah tidak terulang, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok), berharap guru bisa meredam potensi kenakalan siswa di sekolah masing-masing. Termasuk terhadap aksi bullying yang biasa dilakukan siswa senior kepada siswa yunior. Jika tidak mampu mencegah tindakan tidak terpuji itu, sanksi tegas bakal diterima guru tersebut.

Mekanisme turun golongan, ada. Pecat saja ada, kalau guru tidak benar. Tentu kita nggak ingin lagi ada bully di Jakarta

Basuki menegaskan, sanksi tegas itu berupa penurunan golongan hingga pemecatan kepada para guru yang tidak mampu menghapuskan bully di sekolah.

"Mekanisme turun golongan, ada. Pecat saja ada, kalau guru tidak benar. Tentu kita nggak ingin lagi ada bully di Jakarta," kata Basuki di Balaikota, Rabu (3/9). 

Disdik Copot Kepsek dan Wakepsek SMAN 3

Menurutnya, guru yang tidak mau mengenali siswanya, bukanlah guru yang baik. Sebagai pendidik, guru seharusnya tahu mana siswa yang nakal atau tidak untuk langsung dinasehati.

"Kalau sudah dinasehatin tidak berubah, kasih tau orang tua siswa. Jadi jangan tiba-tiba siswa nakal dikeluarkan dari sekolah," ungkapnya.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menambahkan, sekolah negeri di Jakarta saat ini memiliki kapasitas paling sedikit. Alhasil, banyak anak-anak usia 16 hingga 18 tahun tidak bisa sekolah. Ia berharap, bangku kosong yang ditinggalkan siswa nakal tersebut bisa diisi oleh anak lain yang mau serius belajar.

"Lebih baik kita kasih kepada anak-anak yang mau sekolah, daripada jadi jagoan. Siapa tau anak-anak nakal ini setelah dikeluarkan dari sekolah bisa jadi petinju dan hidupnya bisa lebih sukses daripada mem-bully teman di sekolahan," jelasnya.

Sekadar diketahui ayah dan ibu almarhum Arfiand Caesar Al Irhamy, siswa kelas X SMAN 3 yang tewas setelah ikut kegiatan pecinta alam, menemui Wakil Gubernur DKI, Basuki T Purnama. Arif Setiady dan Diana Dewi, pasangan orang tua korban, yang hadir bersama anggota Gerakan Nasional Anti Bullying (GENAB) meminta Dinas Pendidikan DKI untuk bertindak tegas untuk setiap pelaku bully.

“Kesepakatannya tadi kalau ada bully langsung bertindak, pelaku langsung dikeluarkan dari sekolah. Kata pak Ahok, sekarang tidak hanya di sekolah negeri, tapi di sekolah swasta pun kalau ada bullying langsung dikeluarkan,” ucap Diana.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI akan Rekrut Tenaga PPSU Kelurahan

    access_time09-04-2025 remove_red_eye8948 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. Sudin Tamhut Jaktim Tambah Pengamanan dan Sarpras di Taman Mahoni

    access_time11-04-2025 remove_red_eye2758 personNurito
  3. DPRD Dukung Jakarta Jadi Kota Perfilman

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1715 personFakhrizal Fakhri
  4. Langkah Pemprov Gunakan Truk Sampah Listrik Diapresiasi

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1534 personFakhrizal Fakhri
  5. Program Kampung Iklim Bakal Diimplementasikan di RW 01 Pondok Bambu

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1394 personNurito

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik