Bangunannya Dibongkar, Warga Nekat Dirikan Tenda
Belasan warga nekat bertahan di lokasi penertiban dengan mendirikan tenda di bantaran Kali Mookevart di Jl Inspeksi Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka bersedia pindah apabila Pemkot Administrasi Jakarta Barat memberikan tempat tinggal yang layak
Saya bingung mau jualan apa di tempat yang baru, makanya saya tetap tinggal di sini sambil buka usaha warung makanan
Sudasmi (50), salah seorang warga yang masih bertahan di lokasi penertiban bantaran Kali Mookervart mengaku, dirinya sudah mendapatkan rumah kontrakan yang diberikan gratis oleh Pemkot Administrasi Jakarta Barat. Namun lantaran masih bingung untuk membuka usaha di tempat yang baru, akhirnya wanita paruh baya itu tetap bertahan di lokasi penertiban sambil membuka usaha warung makanan.
"Saya bingung mau jualan apa di tempat yang baru, makanya saya tetap tinggal di sini sambil buka usaha warung makanan," kata Sudasmi, Rabu (17/9).
Ratusan Bangunan di Tepi Kali Semongol Akan DibongkarSudasmi mengharapkan Pemkot Administrasi Jakarta Barat bisa merelokasi warga ke rumah susun yang layak, seperti yang pernah dijanjikan. "Kalau memang harus dipindahkan ke rusun tidak masalah, tapi jangan jauh-jauh. Soalnya anak saya sekolahnya disini," ujar Sudasmi.
Dihubungi terpisah, Lurah Rawa Buaya, Ridwan menjelaskan, dirinya sudah meminta pihak pengembang untuk memberikan rusun sebagai pengganti tempat tinggal warga yang terkena program normalisasi Kali Mookervart.
Ridwan menuturkan, saat ini di lokasi penertiban masih ada 17 warga yang masih bertahan. Dari jumlah itu, ada sembilan warga yang sudah bersedia pindah ke Rusunawa Marunda, Clincing, Jakarta Utara. "Soalnya Rusunawa Daan Mogot saat ini masih dibangun, jadi warga sementara pindah ke Rusunawa Marunda," terangnya.