You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
jembtan jatinegara
.
photo doc - Beritajakarta.id

Perawatan Cagar Budaya Masih Terkendala

Sedikitnya 20 bangunan situs cagar budaya yang terdapat Jakarta Timur, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Selain mengalami kerusakan, situs tersebut juga minim perawatan.

Salah satu kendalanya, banyak situs cagar budaya yang kini dimiliki perorangan maupun perusahaan. Sehingga kami kesulitan untuk melakukan perawatan

Seperti situs cagar budaya jembatan kereta api Jatinegara di kawasan Jl Matraman Raya No 126 Balimester yang dibangun sekitar tahun 1918 oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Situs cagar budaya itu kini kondisinya tidak terawat. Parahnya lagi, di loksi tersebut juga banyak terdapat pedagang kaki lima (PKL) hingga menjadi lokasi prostitusi. Kondisi serupa juga terlihat di jembatan kereta api Manggarai.

"Kita nggak tahu kalau jembatan ini merupakan situs cagar budaya," ujar Toyib, salah seorang warga, Minggu (12/10).

Gedung Cagar Budaya Pasar Ikan Memprihatinkan

Kasie Pelestarian dan Monitoring Sudin Kebudayaan Jakarta Timur, Euis S mengatakan, pihaknya sudah berupaya melakukan perawatan dan pelestarian cagar budaya, khususnya terhadap situs cagar budaya yang ada di Jakarta Timur. Namun, pihaknya kerap menemui kendala, salah satunya soal banyaknya cagar budaya yang telah dimiliki perorangan maupun perusahaan. Alhasil, pihaknya kerap terbentur aturan mengenai perawatan cagar budaya tersebut.

"Salah satu kendalanya, banyak situs cagar budaya yang kini dimiliki perorangan maupun perusahaan. Sehingga kami kesulitan untuk melakukan perawatan," katanya.

Ditambahkan Euis, setidaknya terdapat 20 situs cagar budaya di Jakarta Timur yang saat ini kondisinya kurang mendapatkan perawatan. Diantaranya, Masjid Assalafiyah (dibangun tahun 1752), Makam Pangeran Achmad Jakarta (dibangun abad ke-17), makam Pangeran Sang Hyang (dibangun abad ke-18).

Lalu ada Gereja Koinonia (dibangun tahun 1911-1916), Kantor Pos Jatinegara dibangun 1920, Gereja St Yosep (dibangun tahun 1923), eks gedung Kodim (dibangun abad ke-19) dan 11 peninggalan rumah Belanda serta rumah adat Betawi yang tersebar di wilayah Jakarta Timur.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Plt Wali Kota Jaktim Tinjau Posko Antitawuran di Batu Ampar

    access_time16-04-2025 remove_red_eye4288 personNurito
  2. DPRD Dukung Jakarta Jadi Kota Perfilman

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1838 personFakhrizal Fakhri
  3. Kebakaran di Bawah Kolong Tol Wiyoto Wiyono Berhasil Dipadamkan

    access_time16-04-2025 remove_red_eye1713 personAnita Karyati
  4. Pemprov DKI Pastikan Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU Transparan dan Bebas KKN

    access_time15-04-2025 remove_red_eye1637 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Langkah Pemprov Gunakan Truk Sampah Listrik Diapresiasi

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1615 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik