You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Sampah Menggunung Seminggu, Omset Pedagang Pasar Induk Merosot
Pedagang Pasar Induk Buah dan Sayur Mayur Kramatjati, Jakarta Timur, belakangan dikeluhkan dengan gunungan sampah. Selain ban.
photo Nurito - Beritajakarta.id

Sampah Menumpuk, Omzet Pedagang Pasar Merosot

Akibat lebih dari satu minggu tidak diangkut, Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Pasar Induk Buah dan Sayur Mayur Kramatjati, Jakarta Timur berubah menjadi gunungan sampah. Selain menebarkan aroma tidak sedap, di lokasi itu juga banyak lalat besar berterbangan dan mengeluarkan air limbah.

Minimnya armada truk sampah yang memadai membuat pengangkutan sampah kurang maksimal

Kondisi TPS seperti itu sontak membuat banyak para pedagang buah-buahan mengeluh. Pasalnya, banyak calon pembeli yang batal berbelanja karena harus melewati TPS itu. TPS itu sendiri letaknya berdekatan dengan los buah di Blok I.

Marni (52), salah seorang pedagang buah menuturkan, gunungan sampah setinggi dua meter itu sudah sepekan tidak diangkut. Biasanya dalam satu hari ada 10 truk yang mengangkut sampah di TPS ini. Namun belakangan hanya lima truk. Sehingga sisanya dibiarkan menggunung begitu saja.

Sampah di TPS Matraman Menggunung

"Setiap pagi biasanya diangkut sebanyak lima truk dan sore lima truk lagi. Tapi sudah seminggu ini pengangkutannya hanya pagi hari," ujar Marni.

Marni mengungkapkan, akibat menggunungnya sampah di TPS itu, omzet penjualan buah-buahan menjadi anjlok. Sebab banyak calon konsumen yang enggan berbelanja lantaran harus melewati TPS itu. Terlebih air lendir sampah menggenang di tengah jalan.

Aan (27), pedagang lainnya, mengatakan, apabila sampah dibiarkan menumpuk, dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan pedagang maupun konsumen.

Manajer Pasar Induk Buah dan Sayur Mayur Kramat Jati, H Salam membenarkan bahwa selama sepekan ini pengangkutan sampah mengalami kendala dalam pengangkutan. Menurutnya, biasanya dalam sehari pengangkutan mencapai 10 truk. Namun sudah sepekan ini hanya 5-7 truk. Sehingga setiap harinya sampah tersisa di TPS.

"Kami sudah berupaya mengatasi dengan cara menyewa truk dari PT AJB karena sifatnya darurat. Itupun kami harus membayar langsung. Setiap truk Rp 200-250 ribu. Kalau tidak diatasi begitu, ya makin numpuk," ujar Salam.

Salam menjelaskan, pengangkutan sampah saat ini terhambat oleh proses lelang yang belum tuntas. TPS di Pasar Induk Kramatjati mampu menampung 200 kubik sampah setiap harinya, namun yang dapat diangkut maksimal hanya 140 kubik. Sehingga setiap hari tersisa 60 kubik yang tidak terangkut.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Saptasari Ediningtyas mengakui ada kendala dalam pengangkutan sampah di Pasar Induk Kramatjati. Namun ia berjanji seluruh sampah yang menumpuk hari ini segera diangkut seluruhnya hingga bersih.

"karena ada truk yang tidak bisa mengangkut maka sampah jadi menumpuk. Terjadi akumulasi tumpukan sampah setiap harinya, sehingga seperti tidak terangkut," ujar Saptasari.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. UP Metrologi Dinas PPKUKM Gelar Edukasi Metrologi Legal

    access_time30-09-2024 remove_red_eye2645 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Anwar Tinjau Lokasi Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu di Kramat Jati

    access_time29-09-2024 remove_red_eye2269 personNurito
  3. 21 Unit Pemadam Tangani Kebakaran di Gedung Bakamla RI

    access_time29-09-2024 remove_red_eye1879 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Asyik, Besok Tarif Transjakarta, MRT dan LRT Jakarta Cuma Rp 1

    access_time04-10-2024 remove_red_eye1353 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Jakarta Entrepreneur Ikut Ramaikan Pameran Premiere Classe di Paris

    access_time29-09-2024 remove_red_eye1220 personAnita Karyati