DKI Targetkan 387 Ribu Titik Lampu PJU Terangi Ibu Kota
Sebanyak 181.629 titik lampu penerangan jalan umum (PJU) terdiri dari 162.375 titik (menggunakan lampu non hemat energi) dan 19.254 titik (lampu LED hemat energi) telah dipasang Pemprov DKI sejak 2013. Namun, jumlah tersebut masih belum ideal, karena idealnya DKI memiliki 387.000 titik lampu. Kekurangan itu akan dipenuhi secara bertahap agar pada 2015 mendatang seluruh wilayah DKI bisa terang benderang.
Masih ada kekurangan lampu PJU sebanyak 196.371 titik yang terdiri dari 45 ribu titik sisipan dan 153.371 titik daerah yang masih gelap
"Masih ada kekurangan lampu PJU sebanyak 196.371 titik yang terdiri dari 45 ribu titik sisipan dan 153.371 titik daerah yang masih gelap. Titik sisipan ini merupakan tambahan dari lampu PJU yang sudah eksisting. Misalnya di sepanjang satu jalan dibutuhkan 10 titik lampu PJU, tapi yang terpasang saat ini masih 6 titik lampu. Berarti masih tersisa 4 titik lampu PJU sisipan yang belum terpasang," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, M Haris Pindratno di Balaikota, Jumat (31/10).
Haris mengatakan, berdasarkan hasil survei lapangan tercatat sebanyak 151.371 titik lampu PJU baru atau sekitar 40,05 persen dari total jumlah lampu PJU yang sudah terpasang saat ini. Pemasangan ratusan ribu titik lampu PJU baru tersebut sesuai arahan Plt Gubernur DKI, Basuki T Purnama yang meminta pemasangan diutamakan untuk penerangan jalan kampung alias pemukiman penduduk.
Ratusan Ribu Titik PJU Akan Gunakan Lampu LED"Pemasangan sebanyak 193.371 titik lampu PJU (baru dan sisipan) akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2015 mendatang," ujarnya.
Sedangkan, lanjut Haris, untuk lampu PJU yang sudah terpasang saat ini di sejumlah ruas jalan protokol, provinsi dan pemukiman, juga terus dilakukan perawatan dan penggantian. Lampu yang masih boros listrik secara bertahap juga diganti menjadi lampu LED hemat energi.
"Kondisi masa pakai (life time) dari total sebanyak 181.629 titik lampu PJU eksisting saat ini hanya kurang 1 persen dan sisanya untuk dapat menyala setelah adanya replacement terhadap komponen-komponen lampu PJU tersebut," ungkapnya.
Ia menegaskan, pihaknya membutuhkan anggaran sekitar Rp 4,85 triliun untuk pemasangan lampu baru, eksisting dan sisipan sebanyak 358.746 titik lampu PJU untuk pemasangan lampu hemat energi.
"Penggantian ratusan ribu titik lampu PJU menggunakan lampu LED sesuai peta Rencana Aksi Daerah Gerakan Rumah Kaca (RAD-GRK) DKI, kami diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 melalui pengurangan konsumsi energi listrik yang direalisasikan dengan penggunaan lampu hemat energi. Sehingga daya yang digunakan dapat ditekan, namun tetap memiliki kinerja tingkat terang yang sama," tegasnya.
Haris menambahkan, pihaknya dapat menghemat dana pemeliharaan jika seluruh lampu PJU di ibu kota beralih menggunakan lampu hemat energi. Sebab, pemeliharaan titik lampu PJU yang diganti menjadi lampu hemat energi selama empat tahun sejak dipasang menjadi tanggung jawab pemasok (penyuplai).
"Penghematan lain yang diperoleh Pemprov DKI yakni biaya pengeluaran rutin untuk pemakaian listrik lampu PJU lebih hemat sekitar 50 persen," tambahnya.