Kerajinan Kader PKK Bernilai Ekonomi Tinggi
Kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI ternyata tidak hanya telaten mengurus Posyandu, tapi juga memiliki keahlian membuat kerajinan tangan. Hebatnya, kerajinan yang dibuat dari barang bekas itu bernilai ekonomi tinggi sehingga dapat membantu kaum ibu mandiri secara ekonomi.
Kami optimis hasil produk PKK bisa terjual banyak di pameran ini
Adalah kader TP PKK Kelurahan Cakung Barat, yang memiliki keahlian membuat kerajinan tangan tersebut. Dengan bermodalkan koran bekas mereka mengolah berbagai jenis barang seperti tempat tisu, peci, tempat gelas air mineral, miniatur Monas, keranjang buah, dan vas bunga. Hasil kerajinan mereka bisa dilihat dan didapatkan di ajang pameran gelar produk unggulan yang diadakan di Grand Cakung, Cakung, Jakarta Timur, mulai Rabu (5/11) hingga Jumat (7/11) mendatang.
Ketua Kelompok Selaras Craft, PKK Kelurahan Cakung Barat, Tasini (40) mengatakan, ide pembuatan berbagai barang berbahan dasar koran bekas tersebut, karena sering mengikuti pelatihan yang digelar Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur. Seluruh produk kerajinan tangan tersebut, baru kali pertama dipamerkan di ajang bergengsi itu.
Kader PKK Jakarta Utara Ikuti LDKKarena menggunakan barang bekas, harga kerajinan yang ditawarkan sangat murah. Misalnya, untuk tempat buah hanya dibandrol Rp 35 ribu, peci Rp 35 ribu, dan tempat tisu Rp 75 ribu.
"
Kami optimis hasil produk PKK bisa terjual banyak di pameran ini . Bahkan, kami siap bersaing di era perdagangan bebas tingkat ASEAN pada 2015 mendatang," ujar Tasini, Rabu (5/11).Kasudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Tuti Kurnia mengatakan, pameran gelar produk unggulan ini diikuti 100 stand. Selain PKK, peserta pameran adalah perajin berbagai produk yang menjadi binaan instansinya.
"Ke depan kami akan terus pasarkan seluruh produk unggulan dari Jakarta Timur dengan kerjasama berbagai pihak. Seperti kecamatan, mal atau pusat perbelanjaan dan PD Pasar Jaya. Sehingga produk-produk PKK maupun pengusaha industri kecil menengah dikenal masyarakat luas," harap Tuti.