Pembangunan SWRO di Kepulauan Seribu Sudah 30 Persen
Pembangunan empat titik sea water reverse osmosis (SWRO) di Kepulauan Seribu oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta sudah mencapai 30 persen. Ditargetkan pembangunan ini selesai akhir Desember.
Setiap SWRO mempunyai kapasitas yang berbeda mulai 0.5 liter per detik, 1.5 liter per detik hingga tiga liter per detik
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Teguh Hendrawan mengatakan, pembangunan SWRO ini merupakan program strategis daerah dan ditargetkan 2019 sudah bisa berfungsi dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Progresnya sampai saat ini sudah sekitar 30 persen," kata Teguh usai meninjau pembangunan SWRO, Sabtu (20/10).
Dewan Dorong Pembangunan SWRO di Muara Angke Direalisasikan 2018Menurut Teguh, pembangunan SWRO ini dilakukan di Pulau Kelapa Dua, Pulau Panggang, Pulau Pramuka dan Pulau Payung. Pembangunan ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta dengan nilai Rp 36 miliar.
"Setiap SWRO mempunyai kapasitas yang berbeda mulai 0.5 liter per detik, 1.5 liter per detik hingga tiga liter per detik
," terangnya.Lebih lanjut, dirinya meminta penyedia dan pejabat pembuat komitmen (PPK) agar mempercepat progres pekerjaan, hal tersebut mengingat deadline waktu tersisa hanya dua bulan.
"Mereka optimis, di awal Desember pembangunan SWRO bisa terealisasi sesuai kontrak kerja," tandasnya.