Pasar Meruya Ilir Jadi Pasar Percontohan
Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Rachmat Gobel, mengunjungi sekaligus meresmikan Pasar Meruya Ilir, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (25/11). Sebelumnya, Rachmat Gobel melakukan kunjungan ke Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Pasar Cipinang, Pasar Tangerang, Pasar Santa, dan Pasar Klender.
Pasar Meruya Ilir ini bisa menjadi contoh pasar lain. Nantinya akan ada pasar yang direnovasi lagi
Menurut Rachmat Gobel, dari kunjungan ke sejumlah pasar tersebut ia mendapat masukan dan saran mengenai kondisi pasar.
"Dari pasar yang semula kumuh, kini menjadi pasar modern. Tapi, mesti disempurnakan lagi. Semestinya pasar harus bersih, sehingga pasar ini tidak banyak lalat. Sistem dan pengelolaan pasar harus lebih bagus lagi," ujar Rachmat, Selasa (25/11).
Pasar Cipulir Kebanjiran, Pedagang MerugiSesuai ketentuan, keberadaan Pasar Meruya Ilir, kata Rachmat, nantinya akan menjadi lokasi binaan. Dengan konsep pasar yang lebih modern, para pedagang akan merasa nyaman berdagang.
Revitalisasi Pasar Meruya Ilir, lanjut Rachmat, menghabiskan anggaran sebesar Rp 7,5 miliar. Anggaran itu berasal dari APBD DKI Jakarta Rp 2,5 miliar dan Kementerian Perdagangan sebesar Rp 5 miliar. "
Pasar Meruya Ilir ini bisa menjadi contoh pasar lain. Nantinya akan ada pasar yang direnovasi lagi ," tuturnya.Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Joko Kundaryo, mengatakan, Pasar Meruya Ilir ditempati sekitar 226 pedagang binaan. Sebanyak 30 pedagang di antaranya menempati area luar pasar. Barang dan bahan makanan yang dijual di pasar tersebut juga sudah lebih dulu diteliti oleh BPOM.
"Kalau ada pedagang yang ditemukan menjual produk yang tidak layak jual akan kami keluarkan," tandasnya.