Pelaku Usaha Keripik Singkong Ini Rasakan Manfaat Program PKT
Pelaksanaan program Pengembang Kewirausahaan Terpadu (PKT) sangat dirasakan manfaatnya oleh warga, baik mereka yang akan memulai maupun sudah menggeluti usaha.
B isa mendapatkan akses permodalan dengan mudah
Urip (67), warga RT 05/05, Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat mengatakan, banyak manfaat yang bisa didapat dari mengikuti program PKT, terutama kaitannya dengan upaya mengembang usaha keripik singkong yang sudah dirintisnya sejak tahun 1990.
"Sekarang saya bisa mendapatkan akses permodalan dengan mudah setelah difasilitasi untuk memiliki Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK). Prosesnya juga mudah, satu hari langsung selesai," ujarnya, Senin (8/4).
Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu Diadakan di Sawah BesarUrip menjelaskan, dengan adanya IUMK tersebut dirinya bisa mengajukan pinjaman modal ke PT Bank DKI sebesar Rp 10 juta.
"Alhamdulillah, saat ini saya juga sudah bisa membuat laporan keuangan untuk usaha Keripik Cassava yang saya tekuni," terangnya.
Ia menambahkan, modal tersebut sangat diperlukan untuk mengembangkan usahanya karena akan menambah berbagai varian rasa. Terlebih, sejak mengikuti program PKT permintaan juga semakin meningkatkan karena sering diikutsertakan saat ada pameran produk atau bazar.
"Omzet saya per bulan rata-rata bisa mencapai Rp 4 juta," ungkapnya.
Sementara, Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UP PTSP) Kelurahan Kartini, Ricky Sianturi menuturkan, pihaknya memang memprioritaskan penerbitan IUMK bagi pelaku usaha yang sudah eksis atau berjalan.
"Kami ingin ada akselerasi dan percepatan. IUMK ini sangat diperlukan oleh para pelaku usaha karena juga terkait dengan kemudahan mendapatkan akses permodalan," tandasnya.