Antisipasi Kekeringan, Pemprov DKI Terjunkan Satgas Air Bersih
Musim kemarau panjang membuat sejumlah wilayah di DKI Jakarta mengalami kekeringan. Guna mengantisipasi hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta menerjunkan Satuan Tugas (Satgas) Air Bersih Provinsi DKI Jakarta di sejumlah titik.
K ita antisipasi sejak dini
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memimpin Apel Kesiapsiagaan Satgas Air Bersih Provinsi DKI Jakarta di Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).
"Kita di Jakarta menghadapi potensi kekeringan air bersih dan tantangan itu harus
kita antisipasi sejak dini ," ujar Anies, saat memimpin jalannya Apel Kesiapsiagaan Satgas Air Bersih Provinsi DKI Jakarta, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.Pemkot Jakut Antisipasi Kekeringan Akibat KemarauSatgas Air Bersih Provinsi DKI Jakarta beranggotakan 1.162 personel gabungan dari berbagai instansi, baik dari unsur pemerintah maupun non-pemerintah. Diantaranya, Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, BPBD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, PAM JAYA dan sejumlah mitra, para Lurah, PPSU, hingga Perwakilan RT/RW.
Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di DKI Jakarta pada musim kemarau panjang ini terdapat 15 kecamatan yang masuk dalam kategori Awas Potensi Kekeringan, dengan indikator lebih dari 61 hari tanpa hujan. Adapun 15 kecamatan tersebut adalah Menteng, Gambir, Kemayoran, Tanah Abang, Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, Penjaringan, Tebet, Pasar Minggu, Setiabudi, Makasar, Pulogadung, dan Cipayung.
Sementara itu, berdasarkan data PAM Jaya, terdapat 41 kelurahan atau 15,47 persen dari total kelurahan di DKI Jakarta belum terlayani jaringan Air PAM dan 11 kelurahan atau 4,15 persen dari total kelurahan masuk dalam kategori Awas Potensi Kekeringan.
Beberapa kelurahan itu antara lain, Kelurahan Kapuk Muara, Kamal Muara, Pondok Rangon, Munjul, Cilangkap, Setu, Bambu Apus, Ceger, Lubang Buaya, Kebon Pala dan Kelurahan Halim Perdana Kusuma.
Anies mengingatkan, tugas pokok Satgas Air Bersih adalah memastikan warga Jakarta mendapatkan pasokan air bersih di tengah kondisi kekeringan yang melanda dengan berbagai cara dan upaya yang legal, serta koordinasi lintas instansi.
"Kita ingatkan kepada semua agar melakukan segala cara yang benar dan legal untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi warga Kota Jakarta," terangnya.
Maka dari itu, Anies berpesan agar personel memegang teguh motto Siap, Tanggap, Galang. Siap berarti seluruh personel harus lebih responsif, Tanggap berarti setiap ada masalah langsung dikerjakan, dan Galang berarti mengajak seluruh pihak koordinasi lintas instansi memastikan kebutuhan air bersih warga terpenuhi.
"Siap, Tanggap, dan Galang ini harus dicamkan kepada kita semua agar memberikan pelayanan air bersih secara cepat dan responsif kepada warga," tandasnya.
Hingga saat ini, terdapat dua kelurahan yang telah menyampaikan bahwa wilayahnya terdampak kekeringan dan membutuhkan pasokan air bersih segera, yaitu Kelurahan Kalideres dan Kelurahan Pejagalan.
Adapun mekanisme pelaporan dari masyarakat atau pihak kelurahan dapat melaporkan kebutuhan air bersih akibat kekeringan tersebut melalui telepon ke Call Center Jakarta Siaga 112 dan melalui Aplikasi Jakarta Aman lewat fitur "LAPOR".
Laporan yang masuk akan diverifikasi kepada aparat di wilayah terlapor mengenai lokasi, jumlah warga terdampak, dan jumlah kasus kekeringan yang terlaporkan. Setelah dilakukan verifikasi akan ditindak lanjuti oleh Satgas Air Bersih dengan mendistribusikan bantuan air bersih ke lokasi yang membutuhkan.