You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Komisi A Soroti Upaya Pengawasan Inspektorat DKI
.
photo Reza Hapiz - Beritajakarta.id

Komisi A Bahas KUA-PPAS Inspektorat DKI

Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta melakukan rapat pembahasan dan pendalaman terhadap rekapitulasi usulan anggaran kegiatan Inspektorat DKI Jakarta pada Rancangan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2020.

Cari auditor yang handal,

Pada kesempatan itu dilakukan pemaparan Anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) dan Belanja Langsung (BL) di Inspektorat DKI Jakarta sebesar Rp 135 miliar. Rinciannya, anggaran BTL mencapai Rp 112,2 miliar dan BL sebesar Rp 22,8 miliar.

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono menaruh perhatian dan harapan besar terhadap kinerja Inspektorat DKI Jakarta.

Komisi A Bahas KUA-PPAS Bersama Wali Kota dan Bupati

"Saya melihat Inspektorat DKI ini mulai profesional. Pak Michael (Kepala Inspektorat DKI -red) ada di situ memelopori kinerja yang jauh lebih bagus. Inspektorat itu sekarang sudah baik, makanya kita dapat WTP," ujarnya, usai memimpin rapat pembahasan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (29/10)

Mujiyono menjelaskan, perpaduan antara sumber daya manusia yang handal dengan sistem berbasis teknologi yang baik dapat membantu kinerja-kinerja Inspektorat dalam tugas pengawasan ke depan.

"Cari auditor yang handal, jadi tidak hanya kuantitas, tapi kualitas harus ditingkatkan juga. Kemudian sistem, tahapan laporannya jelas, di mana diperbaiki dulu sebelum menjadi urusan hukum, sebelum sampai ke pihak ke BPK, sebelum sampai pihak ketiga," terangnya.

Sementara itu, Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Michael Rolandi Cesna Brata menjelaskan, untuk pemerintah provinsi (Pemprov) dengan besaran APBD sampai dengan Rp 4 triliun maka minimal 0,9 persen dialokasikan untuk pengawasan daerah.

Kemudian, untuk besaran APBD di atas Rp 4-10 triliun maka setidaknya harus mengalokasikan 0,6 persen untuk pengawasan. Sedangkan, pemerintah daerah dengan nilai APBD di atas Rp 10 triliun maka minimal anggaran pengawasan sebesar 0,3 persen.

Hal itu sesuai dengan Permendagri Nomor 33 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020, serta Surat Edaran (SE) Kemendagri untuk Inspektorat.

"Kalau APBD Pemprov DKI antara Rp 84 triliun sampai Rp 87 triliun saja artinya kita harus dialokasikan anggaran Rp 250 miliar sampai 260 miliar. Kami ingin sesuai kebutuhan saja, terpenting pekerjaan yang diamanatkan kepada inspektorat bisa dilaksanakan," ungkapnya.

Michael optimistis bisa memaksimalkan kerja Inspektorat dengan usulan anggaran sebesar Rp 135 miliar atau sekitar 0,16 persen dari APBD DKI Jakarta dengan peningkatan kemampuan melalui pendidikan pelatihan (diklat) dan sertifikasi bagi para auditor dengan masa waktu 120 jam per orang per tahun.

Michael mengatakan, jumlah pegawai di Inspektorat saat ini ada 253 orang. Inspektorat akan mengajukan penambahan 144 personel lagi melalui seleksi CPNS.

"Itu bisa kita penuhi. Kami sudah hitung nilainya sekitar Rp 135 miliar yang artinya hanya bisa 0,16 persen," ucap Michael.

Ia menambahkan, Inspektorat DKI Jakarta juga sedang membangun sistem manajemen risiko dan sistem manajemen audit di 2019. Harapannya, dengan sistem ini para auditor itu bisa menutupi kekurangan orang untuk melaksanakan monitoring berkelanjutan.

"Kita punya sistem pajak sudah berbasis IT, nanti kita olah dengan aplikasi yang sedang kita bangun. Sehingga, bisa kita lakukan kajian dan telaah melalui database yang kita punya," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1464 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1280 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1070 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1011 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye983 personDessy Suciati