JPS Dukung Aksi Jakarta Zero Genangan
Jakarta Public Service (JPS) sangat mendukung dan mengapresiasi Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta yang sudah menginisiasi Jakarta Zero Genangan, terutama di kawasan strategis dan jalan-jalan protokol.
Perlu upaya lebih dari biasanya
Direktur Eksekutif Jakarta Public Service, Mohammad Syaiful Jihad mengatakan, aksi serentak di lima wilayah kota tersebut memang sangat diperlukan karena saat ini sudah memasuki musim hujan.
"Perlu upaya lebih dari biasanya. Sehingga, potensi terjadinya genangan bisa diminimalisir karena ada penangan cepat dan komprehensif," ujarnya, Selasa (3
/12).JPS: Mudik Gratis Langkah Kongkret Anies Bahagiakan WargaMenurutnya, ruas-ruas jalan yang bersingungan dengan proyek-proyek infrastruktur sangat perlu untuk diwaspadai. Pasalnya, saluran yang ada sangat berpotensi tersumbat material.
"Itu bisa memicu terjadinya genangan. Perlu pengawasan rutin dari waktu ke waktu," terangnya.
Syaiful menambahkan, langkah Pemprov DKI yang sudah melakukan mapping titik rawan genangan juga patut diapresiasi. Namun, tidak kalah penting adalah segera menemukan solusi agar titik rawan genangan bisa terus diminimalisir.
"Untuk jangka pendek segala kebutuhan logistik, serta penanganan darurat genangan juga perlu dipersiapkan. Sementara, untuk jangka panjang juga harus direalisasikan upaya mengatasi genangan secara permanen," ungkapnya.
Ia juga meminta agar masyarakat, khususnya pengendara sepeda motor agar tidak menggunakan kolong flyover atau underpass untuk berteduh saat terjadi hujan.
"Kalau banyak pengendara yang berteduh di situ maka bisa memicu terjadinya bangkitan kemacetan," tandasnya.
Sepertu diberitakan sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya preventif seperti, membuat sumur resapan, rainwater harvesting, onsite detention, pengerukan di 17 sungai serta lima waduk yang berada di Jakarta dan sekitarnya.
Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta telah membangun 987 titik sumur resapan di lima wilayah di Jakarta dengan target 1.000 titik sumur resapan pada tahun 2019, keberlanjutan pembangunan National Capital Integrated Coastal Development Kali Kamal sepanjang 2,2 kilometer, naturalisasi revitalisasi sungai, serta pembangunan waduk di 10 lokasi antara lain Waduk Cilangkap Giri Kencana, Waduk Cimanggis, Waduk Kampung Rambutan 1 dan 2, Waduk Pondok Rangon, Waduk Pekayon, Situ Rawa Minyak, Embung Lapangan Merah, Embung Semper Barat Cilincing, Embung Cakung Timur, dan Pembangunan Kali sepanjang 8.274 m (September 2019).
Melalui berbagai upaya ini, titik genangan berulang pun tercatat berkurang. Ada 242 titik laporan genangan berulang dengan 30 lokasi genangan berulang terjadi pada tahun 2017-2018, dan pada tahun 2019 terdapat 14 lokasi genangan. Sehingga, terjadi pengurangan sebanyak 16 lokasi genangan berulang.
Untuk menangani genangan maupun banjir pada musim hujan, Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta telah mempersiapkan beragam teknologi mutakhir, antara lain pompa mobile sejumlah 133 unit dengan kapasitas 28,512 m3/dt, pompa stationer sejumlah 457 unit di 165 lokasi dengan kapasitas 489,01 m3/dt, pintu air 231 unit, excavator amphibi untuk pengerukan waduk, combi jetting yang digunakan untuk penyedotan lumpur saluran drainase, AWLR (Automatic Water Level Recorder) di 21 lokasi, serta CCTV Online sejumlah 103 unit. Selain itu, sebanyak 7.889 personil pun dikerahkan, dengan dilengkapi alat berat 260 unit dan dump truck 461 unit.