Ahok: Dengan TKD Dinamis, Pelayanan Warga Semakin Baik
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berkeinginan mengubah citra pegawai negeri sipil (PNS) yang selama ini dinilai kurang baik.
Mulai tahun ini kami menerapkan kebijakan pemberian tunjangan kinerja daerah (TKD) dinamis. Intinya, pegawai cukup kerja yang bagus dan tidak perlu lagi bermain saat memberikan pelayanan
"Saya sejak SMP sampai sekarang tinggal di Jakarta dan dahulu kalau lihat orang pakai baju seragam Pemda warna cokelat atau hijau pasti persepsinya orang itu mau minta duit saja," kata Basuki di Balaikota, Kamis (22/1).
Ia berpikir, mungkin PNS DKI Jakarta saat itu memiliki penghasilan kecil sehingga terpaksa menarik pungutan liar (pungli) dan lainnya kepada warga yang meminta pelayanan. Oleh karena itu, Basuki berkeinginan mengubah persepsi buruk terhadap PNS DKI yang kerap meminta pungli saat memberikan pelayanan kepada warga.
Basuki Minta Pejabat DKI Tak Lagi Bersandiwara”Mulai tahun ini kami menerapkan kebijakan pemberian tunjangan kinerja dae
rah (TKD) dinamis. Intinya, pegawai cukup kerja yang bagus dan tidak perlu lagi bermain saat memberikan pelayanan,” tuturnya.Dengan penerapan TKD dinamis, Basuki berharap, seluruh pegawai negeri sipil (PNS) DKI nantinya dapat melayani warga secara baik.
”Kinerja pegawai harus seperti semangat calo mencari proyek, tapi tidak negatif. Jadi, tidak perlu lagi pegawai memeras, pasang muka memelas saat melayani warga,” katanya.
Ia menambahkan, penerapan TKD dimanis berdasarkan hasil kerja yang telah dicapai oleh pegawai Pemprov DKI saat memberikan pelayanan kepada publik.
”Misalnya, bagaimana menghitung tunjangan untuk petugas Dishub. Kita akan kasih surat tilang. Seberapa banyak dia menilang angkot yang sembarangan ngetem. Di situ kita hitung poin untuk besaran TKD yang diterima,” tandasnya.