Pemprov DKI Siapkan Tiga Langkah Antisipasi Sebaran dan Pertahanan di Masa Pandemi COVID-19
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan tiga langkah yang dilakukan ke depan sebagai antisipasi penyebaran COVID-19 dan upaya pertahanan bagi warga di masa pandemi ini.
Menaati anjuran itu
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjelaskan tiga langkah tersebut meliputi kewajiban menggunakan masker, pembatasan pergerakan penduduk masuk Jakarta, dan distribusi bantuan sosial.
Pertama, terkait dengan kewajiban menggunakan masker, Gubernur Anies menyampaikan, saat ini sedang dalam proses distribusi sekitar 20 juta masker untuk dibagikan ke seluruh masyarakat Jakarta. Setiap orang akan mendapat dua
lembar masker dalam distribusi tersebut. Pemprov DKI Rampungkan Evaluasi Data Penerima Bansos"Ini diwajibkan digunakan. Ini salah satu alat paling efektif untuk cegah penularan, baik yang membawa COVID-19 tanpa sadar atau Orang Tanpa Gejala (OTG), maupun masyarakat yang tidak punya COVID-19 atau dalam kondisi sehat juga harus pakai," ujar Anies di Pendopo Balai Kota Jakarta, Jumat (1/5) malam, dikutip dari PPID Provinsi DKI Jakarta.
Kedua, terkait pergerakan penduduk. Pemprov DKI Jakarta sedang menyusun regulasi untuk membatasi pergerakan orang masuk ke wilayah Jakarta setelah musim lebaran. Karena itu, lanjut Anies, sesuai arahan Presiden RI, warga Jakarta diimbau untuk tidak meninggalkan kediaman saat ini, maupun kembali ke kampung halaman, lantaran akan diterapkan pembatasan yang sangat ketat untuk memasuki wilayah Jakarta.
"Maka, saya sampaikan untuk menaati anjuran itu. Karena, bila Anda pulang, belum tentu bisa kembali ke Jakarta dengan cepat. Kita sedang menyusun regulasi dan akan ada pembatasan sangat ketat untuk masuk ke Jakarta. Maka, saya minta pentingnya untuk tidak meningggalkan Jakarta, termasuk Jabodetabek," terangnya.
Ketiga, terkait bantuan sosial (bansos) yang saat ini sedang berlangsung proses distribusi tahap pertama oleh Kementerian Sosial di wilayah DKI Jakarta. Sedangkan, distribusi bansos tahap kedua dari Pemprov DKI Jakarta, ditargetkan akan menjangkau lebih banyak penduduk dan akan dilakukan pada seminggu serta 10 hari sebelum lebaran. Gubernur Anies menyebut, sebanyak 98,4 persen terdistribusi pada keluarga yang tepat, kendati terdapat kekurangan dalam pelaksanaan tahap pertama, yakni sebanyak 1,6 persen tidak tepat sasaran.
"98,4 persen yang terdistribusi pada keluarga yg tepat. Itu langkah yang harus kita apresiasi karena tidak mudah. Yang 1,6 persen jadi bahan untuk koreksi. Ke depan, jumlahnya akan lebih banyak karena kita kumpulkan segmen-segmen yang kemarin tidak termasuk keluarga miskin tapi termasuk membutuhkan. Angkanya akan mengalami peningkatan sangat besar, jauh di atas 1,2 juta orang yang difasilitasi kemarin," ungkapnya.
Ia berharap, melalui distribusi bansos ini, masyarakat dapat melewati masa PSBB dan pandemi COVID-19 dengan baik. Masyarakat juga diimbau untuk disiplin menaati peraturan selama PSBB diberlakukan. Hal ini dilakukan semata untuk melindungi seluruh masyarakat di Jakarta.
"Jadi, kita berharap ke seluruh keluarga lebih serius sampai tuntas PSBB ini. Makin disiplin kita, makin cepat selesai. Makin tidak disiplin, makin lama ini selesainya. Bersabar bukan hal yang mudah, tapi bila ini tidak dilakukan maka potensi masalah yang muncul akan lebih besar. InsyaAllah, kalau mata pencaharian hilang, kita bisa siapkan bansos. Tapi, kalau sakit dan meninggal (karena COVID-19), tidak bisa digantikan. Kita harus sadar betapa pentingnya melewati masa sulit ini," tandasnya.