Waspada, Peredaran Narkoba dan Senjata di Pulau Seribu
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidajat meminta kepada Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu untuk mewaspadai peredaran narkoba dan senjata api. Pasalnya, peredaran keduanya, tidak hanya melalui darat dan udara, melainkan bisa juga dilakukan melalui laut.
Yang perlu diwaspadai adalah penyelundupan dari luar. Seperti narkoba bisa saja datang dari laut, darat dan udara. Makanya dari laut harus dijaga ketat juga. Kemudian penyelundupan senjata, itu haru hati-hari betul, kita harus bentengi
Menurut Djarot, peredaran narkoba dan penyelundupan senjata api melalui darat dan udara proteksinya sudah cukup baik. Sedangkan proteksi dari laut diminta untuk lebih ditingkatkan kembali. Dikhawatirkan jika pengawasan tidak ditingkatkan para pemasok akan dengan mudah melakukan transaksi.
"Yang perlu diwaspadai adalah penyelundupan dari luar. Seperti narkoba bisa saja datang dari laut, darat dan udara. Makanya dari laut harus dijaga ketat juga. Kemudian penyelundupan senjata, itu haru hati-hari betul, kita harus bentengi," kata Djarot, di hadapan jamaah Masjid Al Ma'muriah, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (6/2).
Pasir Laut di Kepulauan Seribu Diduga DicuriDi Pulau Seribu sendiri semula terdapat 115 pulau yang tersebar. Namun, lima pulau di antaranya hilang karena tenggelam, sehingga masih tersisa sebanyak 110 pulau. Dari jumlah tersebut hanya 11 pulau yang dihuni, sementara sisanya kosong.
Djarot menilai dengan tidak adanya penghuni itu maka aksi penyelundupan narkoba maupun senjata api bisa saja terjadi. Dia pun meminta kepada Bupati Kepulauan Seribu, Tri Joko agar semua pulau di Pulau Seribu diberi nama. Sehingga pihak berwenang akan mudah untuk melacak atau menentukan titik koordinat.
"Saya minta satu pulau itu ada namanya. Sehingga titik koordinatnya bisa dicari, dan ada di peta. Tidak jadi pulau kosong," tegasnya.