UP Museum Kebaharian Edukasi Masyarakat Melalui Virtual
Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian menggelar kegiatan Bincang Santai Seputar Arkeologi Maritim secara virtual di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kegiatan itu kami lakukan selain untuk promosi Museum Bahari Jakarta juga mengedukasi masyarakat perihal kemaritiman
Kegiatan yang diramaikan dengan workshop membuat rajutan dari plastik limbah ini digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-43 Museum Bahari Jakarta.
Kasubag TU UP Museum Kebaharian, Mis Ari mengatakan, dalam acara peringatan HUT Museum Bahari Jakarta ini, pihaknya menggelar rangkaian kegiatan mulai dari 7-12 Juli 2020 mendatang. Di antaranya workshop, diskusi, mini bazar, demo masak dan bincang santai yang dihelat pada hari ini.
Bosan di Rumah? Yuk, Saksikan Pasar Ikan Explorer di Museum Bahari"Kegiatan itu kami lakukan selain untuk promosi Museum Bahari Jakarta juga mengedukasi masyarakat perihal kemaritiman," ujarnya di lokasi, Rabu (8/7).
Di tempat yang sama, Moderator Bincang Santai Seputar Arkeologi Maritim, Firman Faturohman menjelaskan, dalam kegiatan ini dibahas mengenai ekplorasi benda-benda bersejarah yang sampai kini masih banyak terdapat di dasar laut. Salah satunya kapal yang ditemukan di
perairan Cirebon, Jawa Barat dan Bangka Belitung."Kemudian kapal selam Jerman yang ditemukan di Laut Jawa pada masa Perang Dunia ke II," sambungnya.
Firman melanjutkan, selama kegiatan berlangsung juga dipromosikan Museum Bahari Jakarta yang merupakan bangunan zaman VOC dan sudah berdiri sejak 1652-1771. Museum ini juga banyak menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Misalnya perahu dan alat pancing tradisional, peralatan kapak untuk membuat perahu, meriam, jangkar dan lain sebagainya.
"Dengan bincang santai secara virtual seperti ini, masyarakat menjadi tambah pengetahuannya soal kemaritan. Selain itu mengundang minat masyarakat untuk berkunjung ke Museum Bahari Jakarta," tandasnya.