You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Kepala Dinas Tata Air DKI, Agus Priyono
.
photo Wahyu Ginanjar Ramadhan - Beritajakarta.id

Drainase di DKI Akan Dievaluasi

Drainase (saluran air) di ibu kota tak mampu lagi menampung curah hujan yang turun. Jika hujan lokal mencapai 170 milimeter per hari saja, sistem drainase yang ada di ibu kota hanya berkapasitas 50-60 milimeter (mm) per hari. Ke depan akan dilakukan evaluasi keberadaan drainase tersebut agar sesuai dengan kebutuhan.

Kalau sering terjadi, apa boleh buat kita akan rombak total sistem drainase yang ada sekarang ini

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Agus Priyono mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi sistem drainase yang ada di ibu kota. Besarnya drainase akan disesuaikan dengan keseringan curah hujan yang turun di wilayah Jakarta. Ia menyebut, besaran drainase yang ada saat ini hanya mampu menampung 50-60 mm air per harinya.

"Kalau curah hujannya di atas itu, maka bisa kolaps. Artinya akan ada genangan," kata Agus, Sabtu (14/2).

Saluran PHB Aneka Elok Penggilingan Dikeruk

Dia menyebutkan evaluasi yang dilakukan yakni meneliti curah hujan dengan intensitas di atas 80 mm berapa sering terjadi. Jika cukup sering maka sistem drainase yang ada di ibu kota harus dirombak total. Sementara jika jarang terjadi, hanya akan dilakukan pelebaran saja di beberapa lokasi.

"Kalau sering terjadi, apa boleh buat kita akan rombak total sistem drainase yang ada sekarang ini," ujarnya.

Diakui Agus, jika memang curah hujan dengan intensitas di atas 80 mm sering terjadi, maka sistem drainase akan dibuat lebih dalam dengan dimensi cukup besar. Selain itu drainase yang ada juga harus lebih dalam dari utilitas dan sistem pompa.

"Sehingga aliran air bisa lancar, karena kalau kita masih di permukaan dengan kedalamam 1,1 meter masih terhambat utilitas. Karena itu kalau merombak harus total. Kita harus posisikan tempat pompa yang strategis, supaya penyedotan drainase di sekitar pompa atau polder bisa efektif," ucapnya.

Seperti diketahui, pada awal pekan ini ibu kota dilanda banjir. Saat itu hujan lokal yang turun dengan intensitas tinggi mencapai 170 mm per hari. Setidaknya ada 107 titik genangan di jalan, sehingga membuat beberapa arus lalu lintas lumpuh. Selain itu, lebih dari 300 RW terendam banjir dengan jumlah pengungsi mencapai 14 ribu jiwa.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1513 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1503 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1106 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1063 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1028 personDessy Suciati