Wagub Ariza Tinjau Kesiapan Fungsi Pompa Dalam Pengendalian Banjir
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mengoptimalkan pengendalian banjir sebelum memasuki musim hujan. Salah satunya, dengan memastikan seluruh pompa yang dimiliki dapat berfungsi dengan baik.
Tidak bisa (kerja) seperti biasa saja. Apa yang bisa dikerjakan di musim kemarau ini, dikerjakan,
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria berkesempatan meninjau kesiapan fungsi pompa, tepatnya di tiga rumah pompa, yaitu Rumah Pompa Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara; Rumah Pompa Pulo Mas, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara; dan Rumah Pompa Cideng, Gambir, Jakarta Pusat.
Wagub Ariza menyampaikan, terjadi peningkatan intensitas hujan yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Karena itu, pengendalian dan pencegahan terhadap banjir harus pula ditingkatkan. Mulai dari dukungan terhadap anggaran, sarana-prasarana, sumber daya manusia, hingga teknologi yang digunakan.
Jelang Diberlakukan Kembali PSBB, Wagub Ariza Imbau Jemaah Masjid Disiplin Protokol Kesehatan"Tidak bisa (kerja) seperti biasa saja. Apa yang bisa dikerjakan di musim kemarau ini, dikerjakan. Meskipun pandemi COVID-19, kita tetap fokus menyelesaikan persoalan banjir," jelas Wagub Ariza, seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (12/9).
Berdasarkan informasi dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, pompa yang dimiliki terdapat di 178 lokasi, dengan 486 unit. Kapasitas pompa tersebut dalam menyedot air pun bervariasi, mulai dari 4.000 hingga 5.000 liter per detik.
Tak hanya itu, terdapat pula Sistem Waduk Pluit yang terdiri dari Rumah Pompa Pasar Ikan (600 ha), Rumah Pompa Duri (155 ha), dan Rumah Pompa Pluit (1328 ha). Ketiga sistem rumah pompa tersebut saling terhubung dan melintasi objek-objek vital yang berpotensi banjir saat musim hujan, di antaranya adalah Monas dan Istana Negara.
"Tujuannya apa pompa ini? Yaitu, mengendalikan banjir. Pompa polder ini tujuannya mengendalikan banjir. Petugas kami mulai dari Dinas hingga Sudin SDA, semua di sini sudah profesional menangani banjir. Memang masalahnya debitnya yang meningkat, dan Jakarta pada posisi rendah datarannya," tambahnya.
Karena itu, Wagub Ariza juga berharap adanya dukungan dari masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir dengan cara yang sederhana, seperti membuang sampah pada tempatnya.
"Selokannya jangan sampai sedimentasinya tinggi. Kalau masyarakat bisa melakukan dua itu saja sangat membantu. Pertama, jangan buang sampah sembarangan. Kedua, di lingkungan rumah masing-masing dijaga selokannya. Itu sudah cukup membantu," ujarnya.
Dengan adanya peninjauan ini, Wagub Ariza berharap saat musim hujan datang, sistem pompa dapat berfungsi dengan baik dan dapat ditambah jumlahnya untuk mengantisipasi intensitas hujan yang semakin tinggi.
"Mudah-mudahan nanti kita akan tambahkan polder atau pompa. Belum bisa menghilangkan banjir sama sekali, tapi mengurangi," tandasnya.
Hadir dalam peninjauan ini, Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Juaini; Kepala Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum; Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar; dan Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim.