Disparekraf DKI Gelar Seminar UMKM Go International via Marketplace
Sebanyak 100 Jakpreneur binaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta mengikuti seminar online bertema 'UMKM Go International via Marketplace: Meraih Peluang B
isnis', Jumat (2/10).Dengan kata lain dapat disimpulkan jika UMKM memiliki peran besar dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi tanah air melalui peningkatan ekspor
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya mengatakan, UMKM di Indonesia bertumbuh pesat. Di pertengahan tahun 2016 jumlah UKM di Indonesia tercatat 57,9 juta, dan di tahun 2020 telah mencapai setidaknya 64 juta menurut data BPS.
Menurutnya, secara persentase jumlah UMKM di Indonesia mencapai 99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia. Jumlah tersebut sudah sangat potensial UMKM untuk bisa go internasional.
100 Jakpreneur Dinas Parekraf Ikut Pelatihan Pembuatan Kue"Dengan kata lain dapat disimpulkan jika UMKM memiliki peran besar dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi tanah air melalui peningkatan ekspor," ucapnya.
Menurutnya, kontribusi ekspor nasional UMKM Indonesia masih rendah bila dibandingkan dengan negara lain. Kontribusi produk UMKM Indonesia terhadap ekspor baru mencapai 14,5 persen di bawah negara-negara tetangga yang sudah di atas 20 persen.
"Jepang produk ekspor UMKM-nya 55 persen, Korea 60 persen, negara maju seperti Jerman juga sama. Yang paling tinggi ekspor UMKM yaitu negara Cina, dengan produk ekspor UMKMnya 70 persen," kata Gumi.
Maka itu, pemerintah saat ini sedang mendorong para UMKM tersebut agar bisa go internasional. Salah satu caranya dengan mengajarkan mereka menggunakan internet yang menjadi salah satu cara memudahkan pemasaran hingga ke pasar internasional.
"Dari 64 juta UMKM yang ada, ternyata baru 13 persen atau delapan juta UMKM yang hadir dalam platform digital. Dengan demikian melalui era digital 4.0 ini, sistem pemasaran sektor UMKM bisa bersaing dan mampu tumbuh inklusif dan berkelanjutan," tandas Gumi.