You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Jajaran Dinas Pangan Pemkot Solok Kunjungi Gang Hijau di Petojo Utara
.
photo Aldi Geri Lumban Tobing - Beritajakarta.id

Dinas Pangan Kota Solok Pelajari Urban Farming di Jakarta

Dinas Pangan Kota Solok, Sumatera Barat mempelajari implementasi dan pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) di Jakarta.

Generasi milenial dalam melaksanakan urban farming 

Selain melakukan kunjungan kerja ke Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, rombongan yang dipimpin Kepala Dinas Pangan Kota Solok, Kusnadi juga secara langsung meninjau Gang Hijau Balikpapan di Jalan Balikpapan 3, RT 04/06 Kelurahan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat.

Kusnadi mengatakan, Jakarta dan Solok memiliki kemiripan yakni, lahan pertanian yang semakin terbatas. Sehingga, diperlukan inovasi-inovasi untuk mengembangkan sektor pertanian.

Sudin KPKP Jaksel Gelar Bazar Online

"Kunjungan ini dilakukan untuk mempelajari serta bertukar pengalaman dan pengetahuan tentang implementasi serta pengembangan urban farming di Jakarta, khususnya di Gang Hijau Balikpapan yang saat ini dikelola kelompok Tani Batik dan Karang Taruna 06," ujarnya, Rabu (7/4).

Kusnadi menjelaskan, salah satu yang menjadi fokus perhatian adalah keterlibatan masyarakat, khususnya anak muda atau generasi milenial dalam melaksanakan urban farming kemudian berkolaborasi dengan para stakeholder.

"Kami ingin pelaku urban farming di Jakarta menjadi pembicara mengajak generasi muda kita di Solok seperti Karang Taruna,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Mujiati membeberkan sejumlah informasi terkait penerapan pertanian perkotaan di Jakarta di antaranya, pedoman atau SOP membentuk Gang Hijau, kolaborasi dengan swasta dan masyarakat, program pertanian perkotaan yang berkelanjutan, pencapaian, apresiasi kepada pelaku urban farming maupun kelompok tani, serta promosi dan sosialisasi.

Menurutnya, Dinas KPKP dalam mengembangkan urban farming, khususnya dalam pembentukan gang hijau memiliki pedoman yang harus dipenuhi misalnya, lebar dan panjang gang, ketersediaan air untuk penyiraman, dari paparan sinar matahari.

"Harus juga ada kolaborasi atau peran serta dari masyarakat sekitar, bukan hanya pelaku pertanian perkotaan saja, tapi tokoh masyarakat itu sangat penting yang bisa menggerakkan masyarakat setempat. Dukungan dari pamong tokoh agama, RW, PKK, dan Karang Taruna sangat mempengaruhi pertanian perkotaan," terangnya.

Mujiati menuturkan, pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat pelaku urban farming harus diberikan, terutama pemahaman tentang teknologi budidaya, proses pengolahan yang benar, diversifikasi pertanian, hingga pemasaran. Tujuannya, supaya program pertanian perkotaan ini berkelanjutan dan berkembang.

"Supaya sustainable kita perlu berikan pendampingan dan pemahaman teknologi budi daya, pemasaran hingga pengolahan," ucapnya.

Tidak kalah penting, sambung Mujiati, perlu ada target yang harus dicapai atau direalisasikan dalam mengembangkan pertanian perkotaan ini.

"Setiap tahun, setiap wilayah harus menumbuhkan 30 Gang Hijau baru. Selain itu, kita juga perlu memberikan apresiasi kepada para pelaku atau penggiat urban farming," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. 14.485 Wisatawan Telah Kunjungi Kepulauan Seribu

    access_time03-04-2025 remove_red_eye919 personAnita Karyati
  2. Wagub Rano Sapa Pengunjung Acara Lebaran di Jakarta

    access_time05-04-2025 remove_red_eye852 personBudhi Firmansyah Surapati
  3. Arus Balik di Terminal Kampung Rambutan Meningkat

    access_time04-04-2025 remove_red_eye741 personNurito
  4. 34.950 Pemudik Tiba di Stasiun Senen dan Gambir Hari Ini

    access_time04-04-2025 remove_red_eye735 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. Pramono-Rano Doakan Santri Gontor Berhasil dalam Menuntut Ilmu

    access_time08-04-2025 remove_red_eye703 personDessy Suciati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik