Jadi Duta Imam Tarawih, Haviz Menambah Pengetahuan dan Silaturahmi
Terpilih menjadi Duta Imam Tarawih merupakan anugerah tersendiri bagi Muhammad Haviz Redho. Selama menjalani amanat sebagai Duta Imam Tarawih, pria berusia 28 tahun ini mengaku, bisa menambah pengetahuan dan memperluas silaturahmi.
Membaca Quran bisa membuat hati tenang
"Selain ajang silaturahmi dengan masyarakat, saya juga bisa menularkan dan menambah pengetahuan soal membaca Al Quran," ucap jebolan Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ), Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada 2015 lalu.
Pria asal Jambi yang sudah menjadi warga DKI Jakarta sejak 10 tahun lalu ini menuturkan, selama ini dirinya memang aktif mengajar tahfizh di SMPQ Al-Ihsan, Kebagusan. Dia juga kerap menjadi Imam di Masjid Al-Hikmah di Komplek PUPR dan Masjid Isitiqomah di wilayah Kebayoran Lama.
Guru Ini Bangga Bisa Jadi Bagian Duta Imam Tarawih"Saya ke Jakarta merantau saat masuk kuliah di PTIQ. Sekarang saya sudah tinggal di Jakarta 10 tahun lebih dan sudah ber-KTP DKI Jakarta," ungkapnya.
Sejak masih duduk di bangku SMP dan SMA, Haviz memang sudah cukup piawai melantunkan ayat-ayat Al Quran. Terbukti dari sedere
t prestasi yang pernah dia torehkan.Dia pernah meraih predikat terbaik I dalam Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ) kategori 10 juz tingkat Provinsi Jambi tahun 2010, terbaik I MHQ kategori 20 juz tingkat Propinsi Jambi tahun 2011.
Kemudian juara harapan I Fahmil Qur'an tingkat Nasional di Maluku tahun 2012 dan terbaik III kategori 20 juz dalam Seleksi MHQ Syaikh Hamad bin Khalid Ali Tsani Korwil DKI Jakarta dan sekitarnya, tahun 2016.
"Membaca Quran bisa membuat hati tenang. Makanya, saya sangat bersyukur diberi amanah untuk jadi Duta Imam Tarawih," tandasnya.