You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Dinas Kebudayaan Terbitkan Surat Rekomendasi Pemugaran Kolese Kanisius
.
photo doc - Beritajakarta.id

Dinas Kebudayaan Terbitkan Surat Rekomendasi Pemugaran Kolese Kanisius

Dinas Kebudayaan DKI Jakarta menerbitkan Surat Rekomendasi Pemugaran Nomor 2476/-1.853.15 tanggal 18 Mei 2021 sehubungan dengan rencana pembangunan bangunan baru Kolese Kanisius di Jalan Menteng Raya, Nomor 64, Menteng, Jakarta Pusat.

Pembangunan akan dilaksanakan pada bulan Juni 2021

Penerbitan Surat Rekomendasi Pemugaran merupakan bagian dari upaya perlindungan bangunan cagar budaya, diduga cagar budaya, ataupun bangunan yang berada di kawasan pemugaran agar kelestariannya dapat terjaga sebagaimana diatur dalam Perda Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya.

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana mengatakan, sekolah Kolese Kanisius berada di Kawasan Pemugaran Menteng. Dinas Kebudayaan tentunya senantiasa mendorong kesadaran pemilik bangunan untuk tetap mengedepankan kaidah pelestarian dalam melakukan rencana pembangunan.

Dinas Kebudayaan Lakukan Wasdal Eskavasi Arkeologi di Jalan Tongkol

"Dalam perencanaan pemugaran perlu melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta melalui Tim Sidang Pemugaran untuk mendapatkan Surat Rekomendasi Pemugaran. Sehingga, proses pengerjaannya tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah pelestarian," ujarnya, Kamis (20/5).

Iwan mengapresiasi, upaya yang dilakukan Kolese Kanisius untuk tetap mengedepankan prinsip pelestarian dalam rencana pembangunan sekolah.

"Proses pembangunan akan dilaksanakan pada bulan Juni 2021," terangnya.

Iwan menjelaskan, perlindungan dan pengamanan terhadap bangunan eksisting juga akan dilakukan selama pembangunan bangunan baru dengan pemasangan pagar pengaman dan rambu-rambu proyek di sekeliling area pembangunan.

Kendaraan proyek juga akan dikawal oleh safety officer saat keluar dan masuk kawasan terkait dengan pengamanan bangunan Chapel. Pembangunan bangunan baru akan menggunakan sistem pondasi bor pile untuk menjaga bangunan sekitar dari getaran yang dapat ditimbulkan pada saat pemasangan pondasi. Polymer slurry juga akan digunakan untuk menutup pori tanah pada saat pengeboran.

"Sekolah Kolese Kanisius berada di Kawasan Pemugaran Menteng yang dahulunya merupakan wilayah elit. Keberadaan bangunan sekolah ini menjadikan Kawasan Pemugaran Menteng semakin beragam dengan tinggalan cagar budaya ataupun objek diduga cagar budaya," tandasnya.

Untuk diketahui, sejarah sekolah ini sendiri bermula pada tahun 1926, ketika Pater Dr. J. Kurris sebagai calon direktur pertama Kanisius Kolese yang kemudian membeli tanah di Jalan Menteng Nomor 42. Kemudian, pada tahun 1927 dimulailah rencana pembangunan sekolah yang dirancang oleh biro arsitek Fermont-Cuypers. Rencana pembangunan tersebut meliputi aula, ruang kelas, kapel, dan asrama. Pada tahun 1929, bangunan yang akan difungsikan sebagai ruang kelas resmi berdiri.

Pada tahun 1939, posisi direktur dijabat Pater G. De Quay yang membangun gedung baru bertingkat dua, asrama, dan kapel. Pada tahun 1945, bangunan digunakan sebagai barak tentara Jepang beserta amunisinya. Kemudian, pada tahun 1946, gedung Kanisius ditempati oleh Inggris. Saat dikuasi Inggris, bangunan difungsikan sebagai ruang tahanan perempuan Eropa.

Pada tahun 1975, ada pembangunan gedung baru oleh arsitek yang bernama Ulrich J. Beck. Baru pada tahun 1991, ada pembangunan yang diarsiteki oleh Han Awal. Pada periode 2001-2002, bangunan depan direnovasi menjadi empat lantai dan membangun pastoran di belakang.

Bangunan Sekolah Kolese Kanisius memiliki bentuk atap yang tinggi dan bentuk elemen jendela dan roster yang geometris, Pada bagian pintu dan jendela bangunan, terdapat material kayu yang berfungsi sebagai stopper.

Terdapat elemen arch pada dinding luar kelas dan sisi bawah dinding bagian luar bangunan dilapisi dengan batu kali yang berfungsi untuk mencegah rembesan air masuk kedalam bangunan. Pada perencanaan awal, Sekolah Kolese Kanisius memiliki sistem courtyard. Sistem courtyard tersebut memiliki dua halaman besar dengan gedung aula yang berada di tengahnya, dan menciptakan transparasi antara halaman di sisi menteng raya dengan halaman di sisi menteng kecil.

Pada rencana desain pembangunan bangunan baru Sekolah Kolese Kanisius, lantai 1 bangunan baru akan dijadikan sebagai area semi terbuka. Hal ini mengacu pada konsep awal bangunan pada tahun 1927 yang dirancang oleh biro arsitek Fermont-Cuypers yaitu transparasi.

Bangunan baru dirancang lebih tinggi dari bangunan sekitarnya, sehingga bangunan dibagi berdasarkan kaki, badan, dan kepala yang secara skala menjadi lebih menyatu dengan bangunan sekitar.

Fasad didesain berorientasi ke masa depan dengan kesederhanaan seperti sekolah Katolik dengan mengambil unsur-unsur yang ada pada bangunan eksisting di sekelilingnya yaitu, dengan bagian kaki bangunan dilapisi dengan batu alam dan jendela bulat pada kapel yang diterapkan pada bagian kepala bangunan.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Lakukan Percepatan Penanganan Genangan

    access_time22-03-2024 remove_red_eye8600 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Progres Penanganan Tanah Longsor di Kembangan Selatan Capai 90 Persen

    access_time22-03-2024 remove_red_eye3681 personTP Moan Simanjuntak
  3. Atasi Genangan, Pemprov DKI Siagakan Petugas dan Pompa

    access_time22-03-2024 remove_red_eye3459 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Aplikasi JAKI Disosialisasikan di SMAN 85 Jakarta

    access_time22-03-2024 remove_red_eye3399 personTP Moan Simanjuntak
  5. Wamen Kominfo Ajak Masyarakat Dukung 12 Karya di Penghargaan PBB, Ada Jalahoaks

    access_time22-03-2024 remove_red_eye3385 personAldi Geri Lumban Tobing