You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Sulap Limbah Popok Bayi Jadi Pot Bunga
....
photo Anita Karyati - Beritajakarta.id

Kelompok Tani di Rawasari Ini Manfaatkan Limbah Popok Bayi Jadi Pot Bunga

Limbah popok bayi atau diapers mungkin menyisakan masalah tersendiri bagi kebanyakan orang. Namun tidak demikian dengan warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Makmur RW 01 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Sebab, mereka justru berhasil mendaur ulang limbah popok bayi menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat seperti pot bunga.

Prosesnya sangat mudah, cukup dicelupkan dengan semen yang dicairkan, lalu kita tunggu kering

Ketua Kelompok Tani Makmur RW 01 Kelurahan Rawasari, Drajatullah mengatakan, warga di wilayahnya ingin berkontribusi memanfaatkan sampah residu hingga menjadi sesuatu yang berguna.

"Saya melihat popok bayi memiliki bahan yang sama dengan kain, karena sebelumnya saya sering membuat pot bunga dari kain, baju, ataupun kaleng. Nah, saya pun ingin untuk memanfaatkan popok bayi untuk dijadikan pot bunga sekaligus membantu mengurangi sampah," ujarnya, Senin (27/9).

Dinas LH Sudah Beri Pendampingan Proklim di 158 RW

Pria yang akrab disapa Ajat ini mengaku memperoleh limbah diapers tersebut dari warga yang memiliki balita. Dalam sehari ia bisa menerima 10 hingga 15 limbah diapers dari warga. Sebelum dibuat untuk bahan pot bunga, limbah popok bayi tersebut terlebih dahulu dibersihkan dari gel dan kapas untuk kemudian dicampurkan dengan semen dan air.

"Prosesnya sangat mudah, cukup dicelupkan dengan semen yang dicairkan, lalu kita tunggu kering. Setelah kering bisa kita hias dengan menggunakan cat minyak. Untuk bahan celup biasanya saya hanya menghabiskan 1/4 semen. Saya sudah melakukan inisiatif ini dari dua tahun lalu. Warga juga banyak yang suka," tuturnya.

Untuk pembuatan pot bunga dari limbah popok bayi ini sudah disosialisasikan kepada warga. Bagi warga yang punya bayi sekaligus pencinta tanaman bisa mengolah sendiri sampah residu ini untuk mengurangi biaya pembelian pot.

"Saat ini pot bunga yang dihasilkan dari limbah popok bayi ini tidak untuk di komersialkan. Karena ini dari warga maka akan diberikan kembali untuk warga. Tapi jika ke depannya ada warga yang menawar kita akan kasih range harga dari Rp 8.000 hingga Rp 10 ribu," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan Cempaka Putih, Tommy Suryo Arwindo, sangat mendukung dengan inisiatif dan inovasi dari warga RW 01 Rawasari yang sudah terlibat dalam mengurangi sampah. Dengan begitu berarti juga membantu mengurangi sampah yang dibuang ke Bantar Gebang.

"Sejauh ini kami melihat warga RW 01 Rawasari sudah memiliki inisiatif sendiri dengan membuat kreativitas dari sampah residu yaitu popok bayi. Sampah residu sendiri merupakan sampah yang tidak bisa didaur ulang sehingga sulit untuk dihancurkan. Berbeda dengan sampah organik yang tiap hari kami angkut," jelasnya.

Ia berharap, dengan pemanfaatan sampah popok bayi tersebut, ke depannya dapat mengurangi limbah dan meringankan berat sampah yang diangkut para petugas.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. HUT ke-63, Bank DKI Berkomitmen Tumbuh Bersama Kota Jakarta

    access_time12-04-2024 remove_red_eye5801 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. TMII Hadirkan Festival Pulang Kampung di Libur Lebaran

    access_time12-04-2024 remove_red_eye5074 personNurito
  3. Sejumlah Wilayah di Jakarta Diguyur Hujan

    access_time12-04-2024 remove_red_eye5019 personAnita Karyati
  4. Monas Dikunjungi 78 Ribu Wisatawan pada Hari Kedua Lebaran

    access_time12-04-2024 remove_red_eye4916 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. 12.056 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu

    access_time12-04-2024 remove_red_eye4886 personAnita Karyati