Pemprov DKI-PT KAI Sepakati Kerja Sama Peningkatan Integrasi Antarmoda di Kota Tua
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyepakati kerja sama pemanfaatan lahan untuk mengoptimalkan integrasi antarmoda transportasi umum di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Area pertama yang mau ditata adalah sekitar Jalan Lada Dalam, Jalan Kemungkus dan Jalan Ketumbar hingga Plaza Beos
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo dan Direktur Niaga PT KAI, Dadan Rudiansyah serta disaksikan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta, Afan Andriansyah di Ruang Kolaborasi, Blok G Balai Kota DKI Jakarta.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta, Afan Andriansyah mengatakan, penandatanganan kerja sama ini sebagai tindak lanjut kesepakatan bersama antara PT MRT, PT KAI serta Kementerian BUMN untuk penataan stasiun tahap kedua. Adapun penataan tahap pertama yang sudah berjalan yakni Stasiun Manggarai, Stasiun Gondangdia, Stasiun Tebet, dan Stasiun Palmerah.
Kolaborasi Wujudkan Integrasi Transportasi Publik di Ibukota"Area pertama yang mau ditata adalah sekitar Jalan Lada Dalam, Jalan Kemungkus dan Jalan Ketumbar hingga Plaza Beos. Penandatanganan PKS ini sebagai tindak lanjutnya," ujar Afan, Rabu (10/11).
Menurutnya, target penyelesaian pelaksanaan ini maksimal hingga pertengahan 2022. Untuk pedestrian akan dikerjakan oleh Dinas Bina Marga dengan menggunakan skema pendanaan Surat Persetujuan Prinsip Pembebasan Lahan (SP3L). Terutama pada Jalan Lada terdapat delapan lajur yang dilalui kendaraan akan diubah untuk area pejalan kaki dan kawasan Low Emission Zone (LEZ) atau zona emisi rendah di Kota Tua. Sedangkan Dinas Perhubungan yang mengatur dan mengarahkan lalu lintas pada arah Plaza Beos, tepatnya di depan Plaza Mandiri, Museum Bank Mandiri dan Museum Bank BI.
"Kami ingin kembalikan area Kota Tua itu seperti kondisi original, kondisi yang ada di masa lampau. Selain itu area Kota Tua juga akan kita tata pedestriannya agar masyarakat lebih nyaman dan banyak yang bergeser ke angkutan umum massal. Kami sangat apresiasi atas skema kolaborasi dan support dari jajaran DKI Jakarta, karena penataan stasiun ini sudah berjalan dengan baik dan sangat cepat," katanya.
Sementara itu, Direktur Niaga PT KAI, Dadan Rudiansyah menyambut baik kolaborasi kerja sama antara PT KAI dengan Pemprov DKI. Diharapkan kolaborasi ini akan terus dikembangkan karena ini menjadi salah satu visi dari PT KAI sebagai sistem ekosistem moda transportasi di DKI Jakarta yang turut berperan dalam rangka integrasi moda transportasi untuk kepentingan masyarakat.
"Sebelumnya kami sudah menyelesaikan penataan pada empat stasiun sebagai tombak kerja sama. Selanjutnya kami akan kerjakan untuk tahap kedua salah satunya di kawasan Kota Tua," ucapnya.
Executive Vice President Daop 1, Suryawan Putra Hia menerangkan, tujuan kolaborasi ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat agar lebih mudah untuk menggunakan transportasi umum. Selain itu warga juga dapat menikmati harga yang terjangkau, serta jika masyarakat sudah menikmati pelayanan ini maka karbon
emisi yang ada di kota Jakarta akan berkurang."Program ini tidak akan bisa berjalan pada satu pihak, maka perlu adanya kolaborasi karena program ini untuk kemudahan akses perjalanan pada masyarakat. Program ini juga akan menguntungkan berbagai pihak mulai dari pengurangan polusi, kepadatan dan harga yang terjangkau untuk masyarakat," tandasnya.