Dilalui Peserta KAA, DKI Minta Pemerintah Pusat Buat Marka Jalan
Pasca pengaspalan jalan yang dilakukan pihak Balai Besar Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) di Jalan Halim Perdana Kususma, Jalan MT Haryono, Jalan Gatot Subroto, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat dan Utara, sejumlah marka jalan hilang tertutup aspal baru. Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI berharap pemerintah pusat memperbaiki kembali marka tersebut, karena rute itu akan dilalui 109 delegasi dan kepala negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA).
Marka jalan punya kita banyak yang hilang, karena tertimpa pengerjaan pengaspalan itu. Coba lihat di Thamrin, marka lajur yang garis putih putus-putus di tengah jalan sekarang hilang
Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishubtrans) DKI, Masdes Arrofi mengatakan, marka jalan yang hilang akibat pengerjaan layer hotmix ini di antaranya marka lajur dan marka kuning (yellow box). Salah satu lokasinya berada di ruas Jalan MH Thamrin. Menurutnya, hilangnya marka jalan yang berfungsi sebagai pembagi lajur itu, mengancam keselamatan para pengendara.
"Marka jalan punya kita banyak yang hilang, karena tertimpa pengerjaan pengaspalan itu. Coba lihat di Thamrin, marka lajur yang garis putih putus-putus di tengah jalan sekarang hilang," katanya, Jumat (10/4).
300 Satpol PP Jakpus Siaga saat KAAMasdes melanjutkan, selain marka lajur, marka kuning (yellow box) yang ada di persimpangan jalan juga hilang tertimpa pengerjaan proyek tersebut. Padahal, marka kuning atau marka bingkai tersebut difungsikan sebagai pembatas ruang lalu lintas di jalan.
"Marka lajur itu kan pembagi lajur biar orang tidak berkendara sembarangan. Itu hilang ketimpa aspal ulang. Jadi sekarang jalan yang dilalui rute peserta KAA itu polos tidak ada marka semua," bebernya.
Ia menyampaikan, hilangnya marka jalan di jalur-jalur yang akan dilewati peserta KAA pada 19 April mendatang tersebut mempengaruhi ketertiban lalu lintas pengendara di jalan raya. Atas dari itu, dalam rapat koordinasi (rakor), pihaknya telah meminta kepada Kementerian PU agar mengembalikan marka jalan yang hilang tertimpa lapisan aspal ini.
"Kita sudah minta ke pemerintah pusat, setelah jalan itu dilayer, markanya dikembalikan lagi. Karena jadi tidak baik kalau jalan hitam polos seperti itu. Apalagi itu kan jalan protokol," terangnya.
Masdes menyadari, pengaspalan ulang jalan ini perlu dilakukan untuk menyambut acara KA
A yang notabene acara internasional karena menyangkut citra negara. Sehingga, pembenahan ruas jalan di ibu kota itu memang sudah sepantasnya diprioritaskan."Saya yakin marka jalan akan mereka kembalikan. Mungkin karena pengerjaan layer hotmix belum selesai, mungkin markanya belum," ucapnya.