You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 20 Peserta Ikuti Kontes Batu Bacan di Pasar Rawa Bening
....
photo Nurito - Beritajakarta.id

Menengok Kontes Batu Bacan di Pasar Rawa Bening

Sekitar 200 Batu Bacan berbagai jenis, seperti Bacan Obi, Pancawarna, Doko dan Palamea, dengan ikatan dari emas dan perak, tampak berjejer indah di atas meja warna hijau.

Peminatnya masih banyak, harganya juga masih stabil

Puluhan pasang mata pengunjung seakan terpesona, menilik setiap batu yang dipamerkan dalam Kontes Batu Bacan di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (6/3).

Bacan menjadi primadona pecinta batu permata di tanah air,sejak Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, memberikan batu ini sebagai cendera mata untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat perhelatan Konferensi Asia Afrika Ke-60 di Jakarta, pada 2015 silam.

Tes Rapid dan Swab Diadakan di Pasar Rawa Bening

     

Sejak saat itu, pamor Batu Bacan melambung di kalangan pecinta batu permata dan kolektor.Harga jualnya pun bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Pamor batu asal Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara ini, ternyata belum meredup sampai sekarang, meski pasaran batu hias sudah tak lagi marak.

Menurut Kepala Pasar Rawa Bening, Ahmad Subhan, setiap harinya masih banyak pecinta batu permata yang memburu Batu Bacan di pasar ini. Namun, karena masa pandemi pihaknya membatasi pengunjung untuk masuk pasar.

"Peminatnya masih banyak, harganya juga masih stabil," ucap Subhan.

Guna memenuhi hasrat pecinta batu hias sekaligus menggerakkan kembali roda ekonomi, jelas Subhan, pihaknya bersama Asosiasi Puspa Caraka menggelar Kontes Batu Bacan di Pasar Rawa Bening.

"Kami berharap, kontes ini bisa meningkatkan kembali perekonomian pedagang di Pasar Rawa Bening," ujar Subhan.

Peserta yang menang dalam kontes ini, kata Suhan, mendapat piagam penghargaan dan sertifikat serta uang pembinaan.

Ketua Panitia Kontes Batu Bacan Pasar Rawa Bening, Krimhot Hamri Manik menambahkan, dalam perhelatan ini ada 28 kelas yang dilombakan dengan jumlah peserta 20 orang.

"Setiap peserta ada yang membawa lima hingga 30 Bacan koleksinya. Ada sekitar 200 Batu Bacan dipamerkan," tutur Hamri.

Dia menambahkan, dalam kontes ini yang dinilai juri adalah soal warna, intensity sampai ring dan proporsional body atau ukuran batu cincinnya.

Kontes ini, menurut Hamri, menghadirkan dewan juri yang profesional dan sudah berpengalaman d tingkat nasional. Mereka berasal dari unsur asosiasi Puspa Caraka, laboratorium dan komunitas pecinta batu bacan.

"Walau masa pandemi saat ini peminat dan harga batu Bacan masih relatif tinggi. Buktinya, masih ada yang ditawar untuk satu cincin seharga Rp 500 juta. Namun pemiliknya enggan menjualnya," pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pimpinan Operator dan Mitra Diajak Merasakan Layanan Transjakarta

    access_time10-07-2025 remove_red_eye1388 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. MRT Jakarta Kaji Perluas Rute ke Tangerang Selatan

    access_time13-07-2025 remove_red_eye1066 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Transjakarta Didorong Kembangkan Layanan Strategis

    access_time11-07-2025 remove_red_eye962 personFakhrizal Fakhri
  4. Jakarta Fair 2025 Sukses Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    access_time14-07-2025 remove_red_eye834 personFakhrizal Fakhri
  5. Pemprov DKI Siapkan Program Jangka Menengah dan Panjang Pengendalian Banjir

    access_time11-07-2025 remove_red_eye787 personDessy Suciati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik