You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Ahok Minta Generasi Muda Terjun ke Politik dan Lawan Korupsi
.
photo Reza Hapiz - Beritajakarta.id

Ahok Minta Generasi Muda Terjun ke Politik dan Lawan Korupsi

Generasi muda diminta terjun ke dalam dunia politik dan membawa perubahan ke arah lebih baik bagi Indonesia. Perubahaan yang diusung generasi muda itu harus membawa perlawanan terhadap segala bentuk korupsi.

Saya berharap pemuda Muhammadiyah jangan sekadar ngomong dan berdoa, tapi harus berani melawan

"Saya berharap pemuda Muhammadiyah jangan sekadar ngomong dan berdoa, tapi harus berani melawan," ujar Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta saat menjadi pembicara dalam diskusi berseri Madrasah Anti Korupsi di gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/4). 

Mantan Bupati Belitung Timur ini menceritakan perjalanan hidup dirinya sebagai pengusaha dan memutuskan terjun ke kancah politik. "Saya itu dulunya pengusaha. Bapak saya juga pengusaha dan pengurus Partai Golkar. Tapi, perjalanan waktu tersingkir karena ongkos politik semakin mahal," katanya.

Warga Dukung Ahok Bongkar Korupsi di DKI

Tradisi politik uang, lanjut Basuki, menjadi budaya dan kebiasaan bagi seseorang yang ingin masuk ke dunia politik. Alhasil, setelah terpilih menjadi anggota legislatif, orang tersebut biasanya akan merasa berjasa kepada pihak-pihak yang telah memilihnya.

Saat masuk ke Jakarta bersama Jokowi, Basuki mengaku kaget dengan apa yang terjadi. Bersama Jokowi, Basuki melakukan transparansi anggaran di Pemprov DKI untuk menghindari politik uang yang menjadi akar segala masalah di negeri ini.

"Kami pun melakukan transparansi. Akar segala masalah negara kita adalah korupsi, untuk mengatasinya salah satunya adalah transparansi," ungkapnya.

Menurut Basuki, sebelum lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terbentuk, pengadaan barang dan jasa kerap diwarnai korupsi. Masyarakat tidak mengetahui program apa saja yang direncanakan pemerintah setiap tahun.

Masyarakat justru baru mengetahuinya bila memiliki kedekatan dengan "orang dalam" pemerintahan itu sendiri. Akibatnya, dalam suatu pengadaan sering terjadi nepotisme sehingga saat tender dilaksanakan, mereka yang memiliki kedekatan itulah yang menang. Selanjutnya mereka pun bagi-bagi keuntungan dengan orang dalam tersebut.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Optimalisasi Layanan Publik, Pramono Kenalkan Fitur Baru JAKI

    access_time28-05-2025 remove_red_eye1575 personDessy Suciati
  2. Pramono-Rano Luncurkan 100 CCTV Keamanan Warga

    access_time28-05-2025 remove_red_eye1057 personBudhi Firmansyah Surapati
  3. Komisi E Tinjau Proyek Rehabilitasi Empat Sekolah

    access_time28-05-2025 remove_red_eye1050 personFakhrizal Fakhri
  4. Tingkatkan Okupansi Hotel, Pemprov DKI Gencar Selenggarakan Beragam Event

    access_time28-05-2025 remove_red_eye829 personDessy Suciati
  5. Pengurus Forum Anak dan KOMPPAK Kelurahan Kalibaru Dikukuhkan

    access_time01-06-2025 remove_red_eye764 personAnita Karyati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik