You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
bus city tour
.
photo Reza Hapiz - Beritajakarta.id

Zona Bebas Motor Butuh Tambahan Bus Gratis

Sebanyak 10 unit armada bus gratis yang beroperasi di zona bebas motor, tepatnya mulai dari kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Jalan Merdeka Barat dinilai masih kurang. Idealnya jumlah bus gratis tersebut sebanyak 15 unit, sehingga waktu kedatangan (headway) bus tidak terlalu lama.

Kita sudah minta PT Transjakarta tambah lima armada lagi di jalur itu, walaupun penumpang belum penuh. Karena orang juga akan malas menaiki bus gratis kalau jumlahnya kurang

“Jalur itu panjangnya kan tiga kilo, kalau bolak-balik enam kilo. Bus yang beroperasi di situ ada 10 unit, lima bus City Tour dan lima bus Transjakarta. Jumlah armada ini masih belum cukup, karena bus-bus itu kondisi mix traffic, bercampur sama kendaraan lain. Jadi kecepatannya itu belum bisa stabil saat macet di traffic light. Itu yang membuat headway di perjalanan menjadi tidak menentu,” kata Masdes Arrofi, Kepala Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI, Senin (20/4).

Masdes mengungkapkan, idealnya armada gratis yang beroperasi pada jalur bebas kendaraan roda dua di kawasan Bundaran HI-Medan Merdeka Barat itu berjumlah 15 unit sehingga waktu kedatangan bus tidak molor seperti saat ini. Di mana waktu kedatangan bus yang seharusnya menjemput penumpang setiap dua hingga tiga menit sekali, molor menjadi sembilan sampai 11 menit sekali akibat terjebak kemacetan bersama kendaraan pribadi.

Perluas Larangan Motor, DKI akan Gelar Dengar Pendapat

“Mungkin pemberangkatan awal dari Bundaran HI itu tiga menit sekali, tetapi saat bercampur sama mobil pribadi di tengah jalan, khususnya ketika jam sibuk, headway-nya tidak bisa konsisten tiga menit kayak waktu pertama berangkat. Karena terkena macet di jalan, headway-nya jadi molor sembilan sampai 11 menit,” bebernya.

Menurutnya, kondisi seperti ini akan terus terjadi apabila di jalur tersebut tidak diberikan tambahan armada. Selain itu, kebijakan pelarangan sepeda motor melintas di koridor ini pun tidak bisa efektif mengurai kemacetan hingga 100 persen. Sebab, 10 unit armada gratis yang beroperasi saat ini belum dapat menampung kebutuhan penumpang di jalur sepanjang tiga kilometer tersebut.

“Idealnya memang ditambah lima armada lagi. Kalau tidak, headway-nya tidak akan konsisten, dan itu sudah dikeluhkan orang karena busnya belum datang-datang,” ucapnya.

Masdes mengaku telah menyampaikan persoalan kurangnya armada kepada PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Namun, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI itu menyatakan belum perlu menambah armada karena penumpang yang menaiki 10 bus gratis di lokasi itu baru sebanyak 30-40 persen.

“Kita sudah minta PT Transjakarta tambah lima armada lagi di jalur itu, walaupun penumpang belum penuh. Karena orang juga akan malas menaiki bus gratis kalau jumlahnya kurang,” tukasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1567 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1532 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1138 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1099 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1059 personDessy Suciati