Inflasi Semester 1 Tahun 2022 di Jakarta Masih Moderat
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat perkembangan inflasi di Jakarta selama bulan Juni 2022 sebesar 0,32 persen (m-to-m). Dengan demikian laju inflasi tahun kalender sebesar 1,94 persen (y-to-d) dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 2,88 (y-on-y).
Secara umum laju inflasi selama semester 1 tahun 2022 masih berada di level yang relatif moderat
Kepala BPS DKI Jakarta, Anggoro Dwitjahyono mengatakan, tingkat inflasi selama Juni 2022 yang sebesar 0,32 persen ini lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan lalu bulan Mei 2022 yang hanya sebesar 0,06 persen.
“Kondisi ini merupakan refleksi dari kenaikan indeks harga beberapa komoditas penting yang berbarengan dengan makin menggeliatnya aktivitas konsumsi masyarakat pasca kondisi normal selama sebulan terakhir,” ungkap Anggoro, Sabtu (2/7).
Pemprov DKI Optimis JaKreatiFest 2022 Dukung Kemajuan UMKM dan Percepat Pemulihan EkonomiAnggoro menjelaskan, laju inflasi tahun kalender 2022, dari Januari sampai dengan Juni 2022, sebesar 1,94 persen ini tertinggi sejak tiga tahun terakhir masa pandemi. Namun, masih relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama Januari sampai Juni tahun 2019 saat belum terjadinya pandemi yang mencapai 2,12 persen.
“Secara umum laju inflasi selama semester 1 tahun 2022 masih berada di level yang relatif moderat mengingat masih berada di bawah dua persen selama tiga tahun terakhir,” kata Anggoro.
Ia menyampaikan, tingkat inflasi tahun ke tahun selama Juni 2022 sebesar 2,88 persen ini juga masih jauh lebih rendah dibanding bulan yang sama tahun 2019 pada saat kondisi normal sebelum terjadinya pandemi.
“Di mana tingkat inflasi tahun ke tahun berada di kisaran tiga persen setiap bulan,” ucap Anggoro.
Menurut Anggoro, meskipun terjadi kenaikan harga pada beberapa jenis komoditas atau jasa, namun secara umum tidak terjadi kelangkaan ketersediaannya komoditas di pasar eceran.
“Kondisi ini tentu berdampak positif sehingga tingkat inflasi saat ini relatif terkendali,” terangnya.
Anggoro menyampaikan, inflasi Juni Tahun 2022 sebesar 0,32 persen di DKI Jakarta ini terutama dipengaruhi
kenaikan harga konsumen pada tiga kelompok pengeluaran masyarakat yakni, kelompok pengeluaran makanan minuman dan tembakau 1,10 persen.Kemudian kelompok pengeluaran perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rumah tangga secara umum naik sebesar 0,66 persen, dan kelompok pengeluaran transportasi terjadi inflasi sebesar 0, 26 persen.
Ia merinci, inflasi yang terjadi pada pengeluaran rumah tangga di kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 1,10 persen dipengaruhi oleh andil tingkat komoditas penting selama Juni 2022.
Ada tiga komoditas penting yang mempengaruhi laju inflasi di kelompok pengeluaran makanan minuman dan tembakau. Tiga komoditas tersebut masing-masing cabai merah yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen, cabai rawit mengalami kenaikan harga dengan membentuk andil inflasi sebesar 0,05 persen dan kenaikan harga bawang merah membetuk andil inflasi sebesar 0,04 persen.
“Sedangkan pada kelompok pengeluaran transportasi bulan ini masih didominasi andil tarif tiket angkutan udara yang membentuk inflasi sebesar 0,03 persen,” urai Anggoro.
Fluktuasi tingkat inflasi selama masa pandemi hingga kondisi normal DKI Jakarta pernah mengalami tujuh kali deflasi, tren kenaikan tingkat inflasi juga relatif terkendali atau rendah.
Anggoro menilai, lonjakan indeks harga yang terjadi di awal triwulan kedua tahun 2022 yang lalu ini selama Juni 2022 ini juga sudah kembali ke kondisi harga yang relatif stabil.
“Inflasi di DKI Jakarta selama Juni 2022 sebesar 0,32 persen merupakan capaian tingkat inflasi terendah dibandingkan dengan beberapa kota satelit lainnya meliputi Bogor ini terjadi inflasi sebesar 0,75 persen. Kemudian Tangerang mengalami inflasi sebesar 0,59 persen, Depok mengalami inflasi 0,53 persen dan Bekasi 0,49 persen,” tandasnya.