Warga Rusun Marunda dan Siswa Disabilitas di Jakut Ikut Pelatihan Membatik
Sebanyak 60 warga Rumah Susun (Rusun) Marunda dan pelajar
penyandang disabilitas dari empat sekolah yaitu Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 4 Jakarta, SLBN 9, SLB Sejahtera dan SLB Mawar Putih mengikuti pelatihan Seni Rupa Membatik di Gedung Aki Tirem, Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) Jakarta Utara. Rencananya, pelatihan akan berlangsung selama 10 hari.Siapapun bisa belajar membatik asalkan ada kemauan dan kesempatan
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Utara, Muhammad Andri mengapresiasi kegiatan pelatihan. Menurutnya, pelatihan ini bisa menjadi peluang usaha dalam mengembangkan kerajinan membatik.
"Melalui kegiatan ini masyarakat juga akan semakin mencintai batik dan meningkatkan keterampilannya. Siapapun bisa belajar membatik asalkan ada kemauan dan kesempatan," ujar Andri, Senin (18/7).
70 Peserta Ikut Pelatihan MembatikDikatakan Andri, saat ini sudah mulai bermunculan produk-produk batik dengan beragam corak dan warna yang diminati kalangan muda. Setiap kecamatan di Jakarta Utara juga sudah memiliki produk unggulan batik dengan brand-nya sendiri.
"Ini akan terus ditingkatkan kualitasnya sehingga bisa dikenal masyarakat luas," katanya.
Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara, Rofiqoh menambahkan, rangkaian kegiatan pelatihan diawali dengan pendalaman materi tentang sejarah batik, cara pembuatan pola, teknik membatik, peralatan yang digunakan, dan lain sebagainya. Setelah itu, pelatihan dilanjutkan dengan praktik pembuatan pola batik di atas kertas.
"Pelatihan ini juga sebagai upaya peningkatan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di wilayah Jakarta Utara. Mereka diberikan kesempatan yang sama untuk berkreasi dengan belajar membatik," tandasnya.