Warga Cakung Desak Pemprov DKI Bangun Waduk
Lantaran kerap dilanda banjir, warga Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, mendesak Pemprov DKI membangun waduk di sekitar pemukiman warga. Apalagi, di Jl Kayu Tinggi Tambun Rengas, RW 06 dan 10, terdapat lahan kosong seluas 25 hektare milik Pemprov DKI.
Seluruh warga berharap agar di lahan kosong itu dibangun waduk untuk mengatasi banjir tahunan di Cakung Timur
Ketua RW 06 Cakung Timur, Hasan (40) mengatakan, jika musim hujan maka lebih dari 3.000 rumah yang dihuni 5.000 warga di 10 RT, yakni RT 03, 04, 05, 06, 07, 09, 10, 11, 12 dan 13 tergenang banjir. Ini karena saluran air di pemukiman banyak tak berfungsi normal dan air di rawa-rawa meluap.
Pembebasan Lahan untuk Waduk Masih Terkendala"Seluruh warga berharap agar di lahan kosong itu dibangun waduk untuk mengatasi banjir tahunan di Cakung Timur," ujar Hasan, Selasa (26/5).
Banjir mulai terjadi sejak tahun 2002 lalu. Warga khawatir jika tidak segera dibangun waduk, maka wilayah lain akan turut terendam banjir.
Camat Cakung, Ali Murtadho mengatakan, sebenarnya rencana pembangunan waduk di Cakung Timur itu sudah ada sejak tahun 1996. Namun entah kenapa sampai sekarang belum juga terealisasi. Padahal di lahan milik Pemprov DKI itu sudah dipasang papan rencana pembuatan waduk. Lokasinya berbatasan antara Cakung Timur dan Rorotan, Jakarta Utara.
"Rencananya sudah sejak lama. Bahkan luas lahan untuk waduk mencapai 50 hektare. Saya yakin Pemprov DKI mampu untuk membebaskan lahan di sekitarnya dan membangun waduk. Karenanya kami berharap P2T juga bergerak cepat untuk pengadaan lahannya," ujar Ali Murtadho.
Walikota Administrasi Jakarta Timur, Bambang Musyawardhana mengatakan, pengembang memiliki kewajiban untuk membantu membangun waduk. Apalagi lahan pengembang berdekatan dengan milik Pemprov DKI. Ia mengaku sudah meninjau lahan untuk waduk itu beberapa waktu lalu. Ternyata di tempat tersebut ada mata airnya, sehingga sangat bagus untuk waduk.
"Saya sudah koordinasi dengan BPKAD DKI karena menyangkut masalah aset. Namun hingga kini belum ada balasan suratnya. Realisasi pembangunan waduknya kapan, saya juga belum tahu karena ini kewenangan provinsi," ujar Bambang.