Sampel Beras di Jaksel Diuji di Laboratorium
Untuk memastikan beras yang dijual tidak mengandung beras sintetis, petugas Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Selatan telah mengambil sampel beras dari pasar di 10 kecamatan untuk diuji di laboratorium.
Sejak hari Jumat kita lakukan pengambilan sampel beras dari pasar-pasar dan penjual di 10 kecamatan
"
Sejak hari Jumat kita lakukan pengambilan sampel beras dari pasar-pasar dan penjual di 10 kecamatan . Hingga hari ini, ada 192 sampel yang kita bawa," ungkap Sri Hartati, Kepala Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Selatan, Selasa (26/5).Menurut Sri, sampel tersebut langsung dimasukkan ke dalam laboratorium untuk diuji. "Kita langsung kirim ke laboraturium untuk melakukan uji kandungannya. Apakah memang ada beras sintetis, atau peredaran beras di Jakarta Selatan masih aman," ucapnya.
7 Makanan mengandung Formalin dan Boraks DisitaDikatakan Sri, untuk mendapatkan hasil tidak bisa langsung. Diperlukan waktu agar pasti kandungan dari sampel beras yang diambil. "Kan sampelnya juga banyak, tidak seperti formalin. Kira-kira ya minggu depan baru kita dapat hasilnya," kata Sri.
Sri berharap tidak ada beras sintetis dikonsumsi masyarakat. Sebab, kandungan kimia yang berada di dalam plastik bisa membahayakan kesehatan.
"Menurut teorinya bahan kimia bisa mengganggu pencernaan, bahkan bisa menyebabkan kanker. Memang mungkin tidak dalam waktu dekat, tapi pasti berakibat jelek kesehatan," tandasnya.