You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Pemkot Jakut Kembali Verifikasi Hasil Inventarisasi Kampung Deret
.
photo doc - Beritajakarta.id

Inventarisasi Kampung Deret Kembali Diverifikasi

Pemerintah Kota Jakarta Utara memverifikasi hasil inventarisasi konsultan program kampung deret tahun 2013 silam. Rencananya, hasil verifikasi dari lurah dan camat mengenai data inventarisasi akan dijadikan kajian untuk usulan pembangunan lokasi kampung deret tahun 2016 mendatang.

Dulu itu hasil krocek lapangan ada beberapa rumah yang berdiri di atas badan jalan, trase kali, Prasarana Hijau Umum (PHU) dan lokasinya tidak berderet

Tahun 2014 silam, hasil inventarisasi konsultan sekitar 1.500 rumah yang tersebar di 10 kelurahan di 5 kecamatan di Jakarta Utara ditolak Walikota Jakarta Utara. Saat itu, Heru Budi Hartono yang menjabat sebagai walikota menolak menandatangani usulan karena ada temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang pelaksanaan kampung deret tidak maksimal sehingga menunda pelaksanaan.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Asbangling) Jakarta Utara, Suroto mengatakan, penolakan Heru Budi Hartono selaku penanggung jawab program untuk menetapkan hasil inventarisasi menjadi usulan pembangunan cukup berdasar. Sebab, dari data inventarisasi yang di beberapa lokasi ada yang tidak sesuai dengan konsep pembangunan kampung deret.

Pembangunan Kampung Deret Diserahkan ke Swasta

"Ada sekitar 1.500 tersebar di 10 kelurahan di 5 kecamatan. Dulu itu hasil krocek lapangan ada beberapa rumah yang berdiri di atas badan jalan, trase kali, Prasarana Hijau Umum (PHU) dan lokasinya tidak berderet," ujarnya, Senin (13/7).

Menurut Suroto, kembali dilakukan kajian atau verifikasi terhadap data hasil inventarisasi 2013 silam karena ada rencana kembali mengaktifkan program kampung deret pada 2016 mendatang. Verifikasi lapangan yang dilaksanakan lurah dan camat memperhatikan 3 aspek.

Yakni aspek planotologi, yakni rumah tidak berdiri di atas badan jalan, trase kali ataupun berdiri di atas lahan PH. Aspek yuridis tentang legalitas lahan jelas haknya. Kemudian, aspek teknis, yakni rumah-rumah yang terintegrasi program kampung deret tidak boleh terpisah. Minimal, sepanjang 21 rumah harus dibangun secara berjajar.

"Teknisnya detail lokasi mana yang akan diverifikasi dinas perumahan yang akan jadi tutor. Proses verifikasi sampai kapan kita masih bahas," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Kembali Raih Penghargaan dari Kemendag

    access_time18-11-2024 remove_red_eye3678 personFolmer
  2. Camat Duren Sawit Sosialisasikan Pilkada di KBT

    access_time16-11-2024 remove_red_eye1080 personNurito
  3. Derai Hujan Masih Membasahi Jakarta Hari Ini

    access_time17-11-2024 remove_red_eye939 personTiyo Surya Sakti
  4. Pj Gubernur Teguh Pastikan Jakarta Aman, Stabil dan Terkendali

    access_time20-11-2024 remove_red_eye922 personFolmer
  5. Hujan Ringan Basahi Jakarta di Akhir Pekan

    access_time16-11-2024 remove_red_eye913 personNurito