Taman Mudah Mati Karena Air di Jakut Asin
Upaya Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Pemakaman Kota Administrasi Jakarta Utara dalam merawat taman masih menemui banyak kendala. Selain minim unit truk tangki air penyiram tanaman, pihaknya juga dihadapkan pada persoalan air di Jakarta Utara yang mengandung garam.
Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait dengan mengusulkan agar dibuat WTP yang nantinya digunakan sebagai tempat pengolahan air
"Kalau saya amati di lapangan, tanaman itu jadi sukar tumbuh dengan baik, karena air di Jakarta Utara itu asin. Ada kandungan garamnya. Jakarta Utara kan memang dekat dengan laut," ujar Agustin Pudjieastuti, Kasudin Pertamanan dan Pemakaman di Jakarta Utara, Sabtu
(25/7).Dia mengatakan, meskipun menggunakan pupuk berkualitas, tanaman tetap tidak bisa tumbuh dengan baik lantaran air yang mengandung garam.
Ahok akan Bangun Taman Keanekaragaman Hayati di Ciliwung"Selain airnya mengandung garam, tanahnya pun juga asin dan berpasir. Tanaman yang cocok ya nggak jauh seperti pohon kelapa sawit, mangrove, dan kurma. Ketiga jenis tanaman itu juga bisa bertahan di musim kemarau. Berhubung saat ini sudah masuk musim kemarau," katanya.
Maka dari itu, pihaknya akan mengusulkan pembuatan Water Treatment Plant (WTP) dan menambah sumur timtek atau sumur penyimpanan air untuk tanaman di setiap taman di Jakarta Utara.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait dengan mengusulkan agar dibuat WTP yang nantinya digunakan sebagai tempat pengolahan air," terang Pudjieastuti.
Pembuatan sumur timtek (sumur bor), lanjutnya, untuk menampung air, yang mana air akan disedot dengan mesin alcon dari dalam tanah untuk menyiram tanaman.
"Di Jakut sendiri baru ada tiga sumur. Satu sumur di Kawasan Boulevard dan dua sumur di Perintis Kemerdekaan," ungkapnya.