You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Kepengurusan DPD APKI DKI Jakarta Periode 2023-2026 Dikukuhkan
.
photo Mochamad Tresna Suheryanto - Beritajakarta.id

Kepengurusan DPD APKI DKI Jakarta Periode 2023-2026 Dikukuhkan

Kepengurusan DPD Asosiasi Pengawas Ketenagakerjaan Indonesia (APKI) DKI Jakarta periode 2023-2026 dengan ketua Kartika Lubis,  Rabu (10/1), resmi dikukuhkan.  

Sebagai pengawas ketenagakerjaan kita juga harus smart.

Pengukuhan ini dihadiri Ketua Umum DPP APKI, Yuli Adiratna dan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho. Kegiatan dilaksanakan di Auditorium Smartfren, Jalan H. Agus Salim, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Ketua Umum DPP APKI, Yuli Adiratna mengatakan, pengawasan ketenagakerjaan di DKI Jakarta merupakan barometer bagi daerah lain di Indonesia. Sebab itu, Ia meminta kepengurusan yang baru dikukuhkan bisa menunjukan kinerja istimewa nantinya.

Dinas Nakertrans DKI Beri Penghargaan K3

"Zaman sudah berubah dan sebagai pengawas ketenagakerjaan kita juga harus smart. Bagaimana mewujudkan kode etik," tegasnya.

Dijelaskan Yuli, kecerdasan dan kemampuan mengadaptasi diri dengan perkembangan itu harus diimplementasikan dengan inovasi. Dalam melaksanakan tugas, mereka diminta lebih inovatif dan mampu mengedukasi regulasi secara filosofis.

Selain itu, Ia berharap APKI Provinsi DKI Jakarta bisa tampil sebagai wadah yang mampu mendukung kinerja pengawasan ketenagakerjaan dengan semangat budayakan K3, sehat, selamat dalam bekerja dan terjaga keberlangsungan usaha. Apalagi, 12 Januari nanti Kemenaker RI akan mencanangkan bulan K3 secara nasional.

"Pengawas ketenagakerjaan juga harus bisa memberikan layanan perlindungan ketenagakerjaan yang seimbang. Yakni bisa melindungi pekerja dan pengusaha dengan menjaga keberlangsungan usaha," ucapnya.

Kepala Dinas Nakertransgi DKI Jakarta, Hari Nugroho menambahkan, pengawasan ketenagakerjaan masih menjadi salah satu tantangan kerja yang perlu perhatian.

Dia mengungkapkan, dari total sekitar 220 ribu perusahaan, pengawasan baru terlaksana dengan baik sekitar 20 persen lantaran jumlah pengawas di DKI belum memadai.

"Jumpah pengawas hanya 43 orang. Karena itu, kami tengah mengembangkan aplikasi untuk melakukan pengawasan terhadap ketenagakerjaan di perusahaan,"bebernya..

Saat ini, aplikasi yang rencananya akan dinamai Norma 101 itu masih dalam proses pengujian di wilayah Jakarta Utara. Aplikasi berisi sebanyak 28 norma yang harus dipenuhi oleh perusahaan nantinya akan diluncurkan sebagai aplikasi pengawasan ketenagakerjaan perusahan di DKI Jakarta.

"Nanti hasil input yang dilakukan bisa diketahui perusahaan masuk kategori merah, kuning atau hijau. Sehingga pengawasan lapangan bisa diprioritaskan sesuai hasil isian aplikasi itu," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Siapkan Pendaftaran Online PJLP, Pelamar Diimbau Tidak Datang ke Balai Kota

    access_time22-04-2025 remove_red_eye10288 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Dibuka Dua Gelombang, Rekrutmen Petugas PPSU Bisa di Kelurahan-Kecamatan

    access_time22-04-2025 remove_red_eye2787 personFakhrizal Fakhri
  3. Pemkot Jaktim Data Warga Pencari Kerja

    access_time21-04-2025 remove_red_eye2169 personNurito
  4. Pramono Ingin Jakarta Jadi Destinasi Olahraga Internasional

    access_time19-04-2025 remove_red_eye1667 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. Pemprov DKI Gratiskan Transportasi Umum pada 24 April 2025

    access_time18-04-2025 remove_red_eye1176 personAldi Geri Lumban Tobing

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik