Pj Gubernur Heru Dorong Variasi Komoditas Sembako Murah di Jakarta
Sejak digelar pada 15 Januari 2024 lalu, kegiatan Sembako Murah semakin diperluas untuk menjangkau lebih banyak warga. Pemprov DKI Jakarta juga terus memperkuat sinergi untuk menyediakan Sembako Murah, seperti dengan pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Jadi (bantuan) mereka sudah terasa cukup (membantu)
Sinergi dilakukan dalam hal penyediaan stok barang karena melihat antusiasme warga yang terus meningkat. Hingga kini pihak swasta yang telah bersinergi yaitu Yayasan Maha Karunia Sai, Trans7, PT Suri Nusantara Jaya, PT Mayora, PT Pembangunan Jaya Ancol, Terminal Peti Kemas Koja, dan PT Karya Citra Nusantara.
"Sudah dua minggu terakhir kami tidak melaksanakan sendiri, namun juga didukung oleh berbagai CSR dari sektor swasta untuk pasar Sembako Murah. Jadi (bantuan) mereka sudah terasa cukup (membantu), maka Pemprov DKI tidak akan melakukan penambahan biaya, karena terbantu oleh CSR," ujar Pj Gubernur Heru, saat meninjau Sembako Murah di Kelurahan Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (2/2).
Pemprov DKI Gandeng Swasta dan BUMD Gelar Sembako Murah di Dua KelurahanPj Gubernur Heru juga mengimbau instansi terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menambah variasi komoditas, misalnya dari protein hewani. Variasi yang dimaksud seperti daging sapi, daging ayam, telur, dan aneka komoditas pokok warga yang lain.
"Hal ini adalah strategi bagi kami di Jakarta untuk menjaga inflasi dan (memastikan) ketersediaan bahan pangan, jangkauan distribusi, hingga komunikasi efektif dalam berkoordinasi dengan lintas sektor. Jadi ini menyangkut bagaimana kita sering berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk saling bersinergi dalam menyukseskan program Sembako Murah ini," jelas
nya, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta.Sementara itu, Kepala Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan Sembako Murah hingga menjelang Ramadan dan Lebaran. Selain itu, pihaknya juga terus berupaya menggencarkan aktivitas Jakarta Menanam yang dilakukan dua kali seminggu untuk memperkuat ketahanan pangan.
"Jadi (Sembako Murah) ini dalam bentuk sembako dry food. Lalu komoditas seperti cabai dan bawang merah adalah salah satu instrumen penentu inflasi di daerah. Tujuannya saat menghadapi Ramadan dan Lebaran, cabai dan bawang merah ini bisa menjamin jumlah pasokan di Jakarta menjadi terkendali," tandas Suharini.