Ketua Komisi D: Akselerasi Pembangunan NCICD Diperlukan untuk Atasi Rob
Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta, Yuke Yurike menginginkan ada akselerasi dalam pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) untuk mengatasi rob.
"Yang jelas yang bisa menahan itu tanggul laut,"
Menurutnya, pembangunan tanggul laut menjadi solusi utama dalam mengatasi banjir rob yang melanda kawasan pesisir Jakarta. Terlebih, tinggi muka air laut saat ini lebih tinggi dari daratan.
"Yang jelas yang bisa menahan itu tanggul laut.
Jadi tanggul memang belum selesai, itu mungkin bisa menjadi prioritas. Perlu akselerasi pembangunan NCICD untuk mengatasi rob," ujarnya, Senin (23/12).Tanggul NCICD Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir Rob di Pesisir JakartaYuke menjelaskan, dari total kebutuhan tanggul sepanjang 39 kilometer, saat ini baru terealisasi 14,7 kilometer oleh Kementerian Pekerjaan Umum RI dan 8,2 kilometer oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Masih ada 16,1 kilometer tanggul yang belum selesai dan tersebar di sejumlah lokasi," ungkapnya.
Yuke memaparkan, tahun ini Pemprov DKI Jakarta sedang membangun sekitar empat kilometer tanggul laut, termasuk di kawasan Muara Angke dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2025.
Yuke menambahkan, diperlukan kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah pusat dengan daerah penyangga dalam menyelesaikan masalah banjir di Jakarta dari hulu ke hilir.
"Ini kan ada ranah pusat dan ranah Pemprov DKI. Jadi kalau terkait pembangunannya ini juga harus duduk bareng antara Pemprov DKI, pemerintah pusat, plus juga aglomerasi," ucapnya.
Yuke mengapresiasi langkah cepat yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi banjir rob yang melanda kawasan pesisir Jakarta.
"Yang kita lihat cukup baik yang sudah diupayakan oleh Pemprov DKI melalui dinas-dinasnya. Pemprov DKI juga cukup baik dalam melakukan upaya preventif," tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya antisipasi terhadap terjadinya land subsidence atau penurunan muka tanah dan perubahan iklim yang semakin ekstrem.
"Perlu dipersiapkan langkah-langkah mitigasi yang lebih komprehensif, selain dengan perbaikan saluran air dan pembangunan embung," tandasnya.